Kesan UAS ke Syekh Ali Jaber : Rendah Hati Berilmu Tinggi, Saya Malu Ketemu Beliau karena Akhlaknya
Pada tahun 2020, Syekh Ali Jaber juga sempat menjadi korban penusukan, yang dilakukan orang tak dikenal saat sedang berada di suatu acara pengajian
Di Indonesia, Syekh Ali Jaber dikenal sebagai pendakwah yang mengisi berbagai kajian di stasiun televisi.
Nama Syekh Ali Jaber semakin naik daun setelah kemunculanannya menjadi juri di acara Hafiz Indonesia, pada salah satu stasiun televisi swasta.
Dikutip dari Kompas.com, sejak usia 10 tahun Syekh Ali Jaber sudah mampu menghafal 30 Juz Al-Quran.
Pada saat berusia 13 tahun, Syekh Ali Jaber juga telah mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu masjid yang berada di Madinah.
Syekh Ali Jaber sebelumnya telah menyelesaikan pendidikan dasar (ibtidaiyah) hingga pendidikan menengah atas (aliyah) di tanah kelahirannya, Madinah pada tahun 1989 hingga 1995.
Tak sampai disitu, Syekh Ali Jaber masih melanjutkan pendidikannya dengan berguru kepada sejumlah ulama ternama di Arab Saudi.
Syekh Ali Jaber mendalami dan mempelajari semua ilmu tafsir pada sejumlah ulama Arab Saudi tersebut.
Dikutip dari Tribunnews Wiki, setelah memperdalam ilmu agama, Syekh Ali Jaber rutin berdakwah dan menyiarkan Islam dan ilmu Al-Quran, khususnya di sekitar tempat tinggalnya.
Ketika berada di Madinah, Syekh Ali Jaber aktif menjadi guru hafalan Al-Quran di Masjid Nabawi.
Syekh Ali Jaber resmi menikahi Umi Nadia, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat pada tahun 2008.
Diketahui Syekh Ali Jaber memiliki putra bernama Alhasan.
Pada tahun 2012, ia mendapatkan penghargaan dari Presiden republik Indonesia yang ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono karena ketulusannya dalam berdakwah.
Baca juga: Deddy Corbuzier pun Meneteskan Air Mata Mengenang Syekh Ali Jaber, ke Podcast Tenangkan Masyarakat
Popularitas Syekh Ali Jaber terus menerus meningkat, hingga ia sering mengisi kajian di berbagai stasiun televisi swasta di Indonesia.
Meski begitu, Syekh Ali Jaber dikenal tetap rendah hati, karena ia masih berkeliling menjadi khatib Jumat di masjid-masjid kecil yang ada di berbagai pelosok daerah.
Pada tahun 2020, Syekh Ali Jaber juga sempat menjadi korban penusukan, yang dilakukan oleh orang tak dikenal saat sedang berada di suatu acara pengajian.
Meski begitu, Syekh Ali Jaber tetap memaafkan pelaku yang sempat mencelakainya tersebut.
Kesabaran dan kebesaran hatinya membuat Syekh Ali Jaber dikenal sebagai sosok pendakwah penyejuk hati.