Kesan UAS ke Syekh Ali Jaber : Rendah Hati Berilmu Tinggi, Saya Malu Ketemu Beliau karena Akhlaknya
Pada tahun 2020, Syekh Ali Jaber juga sempat menjadi korban penusukan, yang dilakukan orang tak dikenal saat sedang berada di suatu acara pengajian
SRIPOKU.COM, JATENG - Sikapnya yang baik, santun dan rendah hati bukan cuma ditunjukkan kepada para jamaah dan masyarakat biasa.
Tapi juga kepada sesama ustadz, penceramah seperti Aa Gyim, Yusuf Mansur dan UAS (Ustadz Abdul Somad).
Itulah sosok Syekh Ali Jaber.
Ulama besar yang dicintai rakyat Indonesia.
Hal ini diakui sendiri oleh UAS.
Seperti yang dia ceritakan pada acara breaking news tvOne, Kamis (14/1/2021).
UAS menilai, selama ini Syekh Ali Jaber sebagai tokoh yang selalu mengayomi para tahfidz Al-Quran di Indonesia.
"Beliau orang alim berilmu.
Beliau hafal Al-Quran dan memang menjadi icon tahfidz Al-Quran," kata UAS.
UAS menilai selama ini Syekh Ali Jaber sangat hebat dalam ilmu fiqh.
"Selalu memberikan fatwa dalam kajian-kajian sesuai dengan mahzab Syafi'i di Indonesia," ungkap UAS.
Baca juga: Sederhana dan Rendah Hati, Hasan Mewarisi Sifat-Sifat Almarhum Syekh Ali Jaber
UAS mengatakan Syekh Ali Jaber merupakan sosok yang rendah hati.
Bahkan dengan sikap rendah hati Syekh Ali Jaber itu, UAS merasa malu.
"Syekh Ali Jaber sangat berakhlak.
Saya malu kalau ketemu dengan keliau karena akhlaknya," ujarnya.
UAS mengaku, terakhir kali bertemu dengan Syekh Ali Jaber di sebuah acara yang diselenggarakan oleh tvOne saat menyambut tahun baru 2021.
Saat itu, Syekh Ali Jaber meminta UAS untuk menjadi imam saat shalat jamaah.
"Kami salat berjamaah, beliau (Syekh Ali Jaber) persilahkan saya menjadi imam," ucapnya.
UAS mengatakan Syekh Ali Jaber lebih layak karena sudah hafal Al-Quran.
"Saya merasa sangat amat tidak layak karena beliau hafal Al-Quran.
Beliau orang yang alim."
"Lalu saya persilakan beliau (Syekh Ali Jaber) maju (memimpin salat)," lanjut dia.
Baca juga: BOCAH Ini Kakinya Pernah Dicium Syekh Ali Jaber, Lebih Hebat dari Saya, Seperti Quran Berjalan
Menurut UAS,sosok Syekh Ali Jaber adalah ilmu dan akhlak yang luar biasa.
Syekh Ali Jaber tidak pernah menyombongkan diri.
"Hampir tidak pernah sekalipun beliau menyombongkan diri, padahal beliau lahir di kota Madinah," ujarnya.
Diketahui, Syekh Ali Jaber atau yang memiliki nama lengkap Ali Saleh Mohammed Ali Jaber, meninggal dunia pada, Kamis (14/1/2021).
Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 09.00 WIB, di Rumah Sakit Yarsi Jakarta.
Sebelumya keadaan Syekh Ali Jaber memang sudah dikabarkan membaik setelah menjalani perawatan intensif ketika sempat dinyatakan positif Covid-19.
Syekh Ali Jaber dikenal sebagai seorang ulama pendakwah asal Madinah, yang telah berkewarganegaraan sebagai Warga Negara Indonesia.
Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, pada 3 Februari 1976.
Baca juga: Kenangan Warga Palembang Bersama Syekh Ali Jaber: Pandai Memasak Nasi Biryani dan Suka Pempek
Baca juga: Sudah Seperti Kakak dan Adik, Irfan Hakim Mengaku Sangat Kehilangan Sosok Syekh Ali Jaber
Di Indonesia, Syekh Ali Jaber dikenal sebagai pendakwah yang mengisi berbagai kajian di stasiun televisi.
Nama Syekh Ali Jaber semakin naik daun setelah kemunculanannya menjadi juri di acara Hafiz Indonesia, pada salah satu stasiun televisi swasta.
Dikutip dari Kompas.com, sejak usia 10 tahun Syekh Ali Jaber sudah mampu menghafal 30 Juz Al-Quran.
Pada saat berusia 13 tahun, Syekh Ali Jaber juga telah mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu masjid yang berada di Madinah.
Syekh Ali Jaber sebelumnya telah menyelesaikan pendidikan dasar (ibtidaiyah) hingga pendidikan menengah atas (aliyah) di tanah kelahirannya, Madinah pada tahun 1989 hingga 1995.
Tak sampai disitu, Syekh Ali Jaber masih melanjutkan pendidikannya dengan berguru kepada sejumlah ulama ternama di Arab Saudi.
Syekh Ali Jaber mendalami dan mempelajari semua ilmu tafsir pada sejumlah ulama Arab Saudi tersebut.
Dikutip dari Tribunnews Wiki, setelah memperdalam ilmu agama, Syekh Ali Jaber rutin berdakwah dan menyiarkan Islam dan ilmu Al-Quran, khususnya di sekitar tempat tinggalnya.
Ketika berada di Madinah, Syekh Ali Jaber aktif menjadi guru hafalan Al-Quran di Masjid Nabawi.
Syekh Ali Jaber resmi menikahi Umi Nadia, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat pada tahun 2008.
Diketahui Syekh Ali Jaber memiliki putra bernama Alhasan.
Pada tahun 2012, ia mendapatkan penghargaan dari Presiden republik Indonesia yang ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono karena ketulusannya dalam berdakwah.
Baca juga: Deddy Corbuzier pun Meneteskan Air Mata Mengenang Syekh Ali Jaber, ke Podcast Tenangkan Masyarakat
Popularitas Syekh Ali Jaber terus menerus meningkat, hingga ia sering mengisi kajian di berbagai stasiun televisi swasta di Indonesia.
Meski begitu, Syekh Ali Jaber dikenal tetap rendah hati, karena ia masih berkeliling menjadi khatib Jumat di masjid-masjid kecil yang ada di berbagai pelosok daerah.
Pada tahun 2020, Syekh Ali Jaber juga sempat menjadi korban penusukan, yang dilakukan oleh orang tak dikenal saat sedang berada di suatu acara pengajian.
Meski begitu, Syekh Ali Jaber tetap memaafkan pelaku yang sempat mencelakainya tersebut.
Kesabaran dan kebesaran hatinya membuat Syekh Ali Jaber dikenal sebagai sosok pendakwah penyejuk hati.