Calon Tunggal Kapolri, Rekam Jejak Listyo, Pernah Ditolak Ulama Banten Tapi Diterima Ini 14 Faktanya
Dalam isi surat itu, Presiden Jokowi mengusulkan Kabareskrim Komjen Pol Listy menjadi Calon Tunggal Kapolri.
- Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo (2010)
- Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang 2010
- Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta (2011)
Kapolres Solo (2011)
- Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri (2012)
- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara (2013)
- Ajudan Presiden RI (2014)
- Kepala Kepolisian Daerah Banten (2016)
- Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (2018)
- Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (2019)
9. Lulusan S2 di Universitas Indonesia
Meski sibuk Listyo tak melupakan sekolah. Dengan Tesis yang diambil saat itu tentang penanganan konflik etnis di Kalijodo.
10. Bukan dari lulusan Akpol peraih Adhi Makaysa
Seperti Tito Karnavian, namun Komjen Pol Listy Sigit Prabowo seperti pendahulu yakni Jenderal Pol Idham Aziz, Kapolri saat ini juga bukan dari peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik.
Sudah menjadi garis tangannya menjad Kapolri.
Namun dia memang pekerja keras dan menunjukkan kapasitasnya sebagai anggota Polri terbaik dan beritegritas selama menjabat sebagai pejabat di Polri.
11. Jenderal Nasrani kedua ditunjuk Kapolri
Sejarah mencatat, dia adalah jenderal beragama nasrani kedua yang pernah memimpin Korps Bhayangkara. Sebelumnya pernah Polri dipimpin Jenderal Widodo Budidarmo (Periode 1974-1978).
12. Harta kekayaan
Lalu, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Listyo terakhir kali melaporkan hartanya pada Desember 2019, ketika dirinya menjabat sebagai Kabareskrim Polri. Total kekayaannya mencapai Rp8,31 miliar.
- Tanah dan bangunan
Ada Kota Semarang, Kota Tangerang, serta Jakarta Timur senilai Rp6,15 miliar.
- Kendaraan
Toyota Fortuner senilai Rp320 juta.
- Harta Lainnya
Harta bergerak lainnya sebesar Rp975 juta, serta kas dan setara kas Rp869,7 juta.
13. Biodata Singkat
TTL: Ambol Maluku, 5 Mei 1969
Usia: 51 Tahun
Lulusan Akpol: 1991
Jabatan Terakhir: Kabareskrim Mabes Polri
14. Jadi Sorotan Majelis Ulama Indonesia
Dalam pernyataannya MUI menyoroti bahwa hendak Jokowi menunjuk calon Kapolri yang diterima oleh publik.
Meski demikian MUI menyatakan apapun itu, mereka tetap menghormati keputusan Presiden seperti disampaikan oleh Wakil Ketum MUI Anwar Abbas.
Terbit di Kompas.com: