Putri Penakluk Raja Dari Palembang, Kisah di Balik Terciptanya Tanjak Kepundang Khas OKI Sumsel
Tanjak Kepundang menjadi salah satu atribut pakaian adat khas Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dan, tanjak ini berbeda dengan yang dimiliki Palembang.
Penulis: Nando Davinchi | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Tanjak Kepundang menjadi salah satu atribut pakaian adat khas Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Sepintas, mungkin mirip dengan Tanjak khas Palembang.
Namun, menurut Ahmadin Ilyas selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI memastikan, ada beberapa bagian yang membedakan Tanjak dari dua kawasan di Sumatera Selatan tersebut.
Tanjak Kepundang atau mahkota berbahan kain ini zaman dahulu biasanya dipakai oleh para priyai, pembesar, bangsawan atau tokoh masyarakat.
Namun, saat ini, Tanjak Kepundang bisa dipakai oleh siapapun.
Atribut ini merupakan simbol budaya seperti dipakai oleh pengantin pria dalam adat Palembang ataupun sebagai bagian dari pakaian atau seragam upacara pada peringatan hari-hari besar dipersembahkan untuk tamu atau orang-orang yang dituakan.
Ahmadin Ilyas mengatakan tanjak ini memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan Kota Palembang.
"Kalau Palembang bagian belakang kainnya lebih polos, sedangkan khas Kabupaten OKI ini memiliki tanduk atau pucuk tanjak di bagian belakang kepodang nya," ujarnya dikonfirmasi pada Minggu (20/7/2025) sore.
Disebutkan untuk bentuk Tanjak Kepundang Kabupaten OKI dengan ciri khas dua pucuk tanjak.
Ada sejarah yang terkandung di dalamnya.
Baca juga: Herman Deru Awalnya Menolak Mengenakan Tanjak di Festival Sriwijaya
"Ceritanya yaitu pada zaman dahulu di zaman Putri Bawok Handak (Putri Rambut Putih-red) yang sangat cantik dan kecantikannya terkenal seantero jagat. Orang-orang berebut ingin menikahi putri tersebut" bebernya.
Sempat terjadi peperangan yang sengit demi memperebutkan Putri Bawok Handak diantara para raja-raja zaman dahulu.
Bahkan salah satu raja dari Palembang pun datang ke Tanah Bumi Bende Seguguk untuk ikut memperebutkan Putri Bawok Handak.
Namun akhirnya harus mengalami kekalahan.
"Jadi saat bertarung itu, pemenangnya masih raja yang berasal dari sini. Itu lah mengapa kepodang khas OKI memiliki dua pucuk tanjak yang besar di depan dan yang kecil di belakang karena berhasil mengalahkan raja dari Palembang saat memperebutkan Putri Bawok Handak," terangnya.
Disampaikan Ahmadin, cerita tersebut berdasarkan sejarah, namun ia tidak mengetahui secara pasti kebenarannya.
"Ya namanya saja cerita legenda, kita tetap harus menghormati itu," katanya.
Raih Juara I Stand Terbaik di Swarna Songket Nusantara 2025, OKI Angkat Potensi Kerajinan Purun. |
![]() |
---|
JASAD Bocah 6 Tahun di OKI Tiba di Rumah Duka, Kades Menang Raya Minta Pelaku Dihukum Berat |
![]() |
---|
Mengenal Tari Penguton, Warisan Budaya OKI Sejak Abad ke-15 untuk Sambut Tamu Penting |
![]() |
---|
Nelayan Desa Air Itam OKI Tangkap Buaya Muara Ukuran 3 Meter, Sudah Diserahkan ke BKSDA. |
![]() |
---|
Sensus Ekonomi 2026: Suara Pelaku Usaha untuk Masa Depan Bangsa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.