Mengenal Tari Penguton, Warisan Budaya OKI Sejak Abad ke-15 untuk Sambut Tamu Penting
Tari Penguton merupakan tarian tertua di Sumatera Selatan dan bahkan menjadi cikal bakal lahirnya Tari Gending Sriwijaya
Penulis: Nando Davinchi | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Provinsi Sumatera Selatan kaya akan ragam tarian tradisional, masing-masing dengan peruntukan khusus, mulai dari penyambutan tamu, memeriahkan acara resmi seperti pernikahan, hingga ritual dan tradisi.
Di antara berbagai tarian yang masih lestari dan kerap ditampilkan dalam acara-acara penting, Tari Penguton menjadi salah satu yang paling populer, khususnya dalam menyambut tamu pemerintahan.
Tarian adat asli Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) ini mengambil namanya dari bahasa Kayuagung, "uton", yang berarti penyambutan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten OKI, Ahmadin Ilyas, menjelaskan bahwa Tari Penguton merupakan tarian tertua di Sumatera Selatan dan bahkan menjadi cikal bakal lahirnya Tari Gending Sriwijaya.
"Tarian ini menjadi cikal-bakal dari lahirnya tarian Gending Sriwijaya," katanya kepada Sripoku.com pada Rabu (16/7/2025) sore.
Tarian Sakral dengan Biaya Tinggi dan Sejarah Panjang
Ahmadin menambahkan bahwa Tari Penguton biasanya hanya diperuntukkan bagi tamu-tamu penting dan jarang digelar, hanya beberapa kali dalam setahun.
"Tarian ini biasanya hanya digelar satu kali setahun sewaktu acara HUT Kabupaten OKI saja. Bisa juga digelar untuk menyambut tamu penting seperti menteri ataupun presiden yang datang ke sini (OKI)," ungkapnya.
Alasan di balik kelangkaan pertunjukan tarian ini adalah biaya produksi yang tinggi.
Setiap penampilan membutuhkan sembilan penari yang mengenakan busana dan aksesori lengkap layaknya baju pengantin.
Busana Tari Penguton terdiri dari baju kurung beludru tabur, kain songket, selendang songket, serta aksesori kepala berupa beringin, cempaka, mahkota paksangkok, dan aksesori lainnya.
Properti yang digunakan antara lain tepak (tempat sekapur sirih), pridon, tombak, dan payung kebesaran.
Tarian ini juga diiringi oleh musik perkusi yang dimainkan oleh tujuh orang dengan alat musik seperti gamelan, gong, dan gendang.
Menariknya, alat musik ini merupakan hadiah dari Kerajaan Majapahit pada abad ke-15 yang dibawa oleh utusan Patih Gajah Mada.
Tari Penguton pertama kali diperkenalkan kepada dunia luar saat menyambut tamu dari Hindia-Belanda sekitar tahun 1700-an di rumah Pangeran Bhakri, Kelurahan Sukadana.
Rayakan Kemerdekaan, Polres OKI Bagikan Ribuan Bendera Merah Putih kepada Pengguna Jalan |
![]() |
---|
Rumah Aspirasi Palembang Resmi Beroperasi, Jadi Wadah Keluhan dan Permudah Layanan Administrasi |
![]() |
---|
Profil Komjen Pol Syahardiantono Akpol 1991, Dari Kabaintelkam Polri Kini Jabat Kabareskrim Polri |
![]() |
---|
Daftar Mutasi Polri Terbaru Mulai dari Wakapolri hingga 7 Kapolda Diganti |
![]() |
---|
Kapolri Tunjuk Komjen Dedi Prasetyo Jadi Wakapolri Gantikan Komjen Ahmad Dofiri, Ini Rekam Jejaknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.