Calon Tunggal Kapolri, Rekam Jejak Listyo, Pernah Ditolak Ulama Banten Tapi Diterima Ini 14 Faktanya

Dalam isi surat itu, Presiden Jokowi mengusulkan Kabareskrim Komjen Pol Listy menjadi Calon Tunggal Kapolri.

Editor: Hendra Kusuma
Ist/handout
Listyo Sigit Prabowo, Calon Tunggal Kapolri 

Penolakan Listya sebagai Kapolda Banten karena para ulama di Banten menganggap mantan Ajudan Jokowi ini non muslim.

Saat itu dia ditunjuk menjadi Kapolda Banten.

Saat itu Listyo tak memberikan komentar apapun, tetapi dengan cara yang elegan dia malekaukan pendekatan.

Disinilah kemampuan berkomunikasi Listyo teruji dengan baik, dia mampu merangkul ulama di Banten dan umat beragama, sehingga diterima dengan baik. Profesional dan berintegritas.

3. Geng Solo, Mantan Kapolres Solo dan Ajudan Jokowi

Fakta bahwa Listyo Sigit Prabowo memang disebut-sebut sejak awal sebagai calon kuat Kapolri, hanya saja karena dia termasuk angkatan muda Akpol dibandingkan para senior seperti Boy Rafli Amar dkk, maka namanya kemudian tenggelam.

Namun, Listyo adalah geng solo, dalam artian dia pernah menjabat Kapolres Solo saat Jokowi menjadi Walikota dan kedekatan itu berlanjut.

4. Kuda hitam

Jika merujuk kepada prediksi baik dari IPW dan sejumlah pengamat, maka nama Listy sangat jarang disebut.

Justru nama Gatot Eddy Prabowo dan Boy Rafly serta Agus Andrianto paling sering disebut.

Namun, namanya muncul di detik terakhir menyalib para seniornya.

Makanya kerap disebut kuda hitam karena Ditunjuk Jadi Kapolri di usia 51 tahun, seperti Tito Karnavian, rissing star, calon kejutan dan tak begitu diunggulkan karena masih muda

5.Lulusan Akpol 1991

Dengan diusulkan sebagai calon tunggal Kapolri, maka dipastikan Listyo Sigit Prabowo akan menjalani proses sesuai UU di Komisi DPR RI.

Dipastikan dia akan menjadi Kapolri, maka itu, Listyo menyalib 4 angkatan di atasnya, seperti Komjen Pol Firly Bahuri (Ketua KPK) dan peraih Adhi Makayasa Irjen Pol Hendry Rudolf Nahak (Kapolda Kaltim) dari angkatan 1990, kemudian Komjen Agus Andrianto (Kabahrkam) dari angkatan 1989, lalu Boy Rafli Amar (Kepala BNPT) dan Gatot Eddy Pramono (Wakapolri) dari angkatan 1988, dan Komjen Pol Arif Sulityanto (Kalemdiklat Mabes Polri) dari angkatan 1987.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved