Termasuk Bersepeda, Ini Olahraga yang Tepat Saat Pandemi Untuk Anak Hingga Dewasa & Kondisi Kronis

Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) merilis pedoman berolahraga bagi orang dewasa, dan anak-anak serta kondisi kronis di tengah Pandemi virus Covid-19.

Editor: RM. Resha A.U
instagram
Gisella Anastasia saat bersepeda. (Foto hanya Ilustrasi) 

Tindakan ini dapat membantu mencegah jatuh dan cedera, serta penurunan kesehatan dan kekuatan tulang.

Imbauan bagi wanita hamil dan nifas Aktif bergerak selama dan setelah kehamilan juga bermanfaat bagi ibu dan bayi.

Aktivitas ini dapat menurunkan risiko diabetes gestasional, komplikasi persalinan, dan depresi pascapersalinan.

Sebuah laporan menyebutkan, jika wanita hamil dan pasca-persalinan tidak memiliki kondisi atau komplikasi yang mendasarinya, maka mereka harus melakukan minimal 150 menit kegiatan aerobik dan penguatan sedang tiap minggunya.

Baca juga: Hanya Percaya Diri, Ga Ada Firasat dan Mimpi

Baca juga: Capaian PAD Selama Pandemi Merosot Tajam, Optimalkan Serapan Retribusi Perairan di Bawah Ampera

Peregangan bisa bermanfaat dan menenangkan.

Yang perlu diperhatikan, wanita hamil harus memastikan bahwa mereka terhidrasi cukup, menghindari aktivitas berisiko secara fisik, dan mewaspadai terhadap gejala yang menyebabkan pusing, kontraksi yang menyakitkan atau pendarahan.

Pedoman untuk orang dengan kondisi kronis Direktur Eksekutif Asosiasi Kebijakan dan Praktik Kesehatan Masyarakat untuk AS, Regina Davis mengungkapkan, beberapa orang dengan kondisi kronis memiliki tantangan dalam melakukan beberapa jenis dan jumlah aktivitas fisik.

Mereka juga diimbau untuk menghindari aktivitas fisik secara bersamaan karena adanya kekhawatiran mengenai risiko penyakit.

Orang dengan kondisi kronis harus melakukan setidaknya 150-300 menit aerobik sedang per minggu atau setidaknya 75 hingga 150 menit aerobik berat setiap minggu.

Baca juga: Terbongkar Kasus Prostitusi Online di Apartemen Green Pramuka City Libatkan Anak di Bawah Umur

Baca juga: Nakes Khawatir Vaksin, Jangan Sampai Jadi Percobaan

Beberapa kali dalam seminggu, mereka harus melakukan latihan penguatan dan keseimbangan untuk meningkatkan kemampuan mereka agar berfungsi dengan baik dan mencegah jatuh.

Bagi orang dengan kondisi penyakit kronis, berolahraga dapat mengurangi risiko kematian dini, perkembangan penyakit, dan kualitas hidup yang buruk.

Olahraga bagi penyandang disabilitas Menurut dokter anak atau spesialis disabilitas, pedoman WHO untuk anak-anak disabilitas disamakan dengan anak tanpa disabilitas.

Namun, hal itu juga mempertimbangkan antara manfaat dan risikonya.

Olahraga atau melakukan aktivitas gerak dapat bermanfaat, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi yang menggnanggu fungsi kognitif, seperti hyperaktif.

Hal yang sama berlaku bagi penyandang disabilitas dewasa.

Pedoman berolahraga untuk orang dewasa juga berlaku untuk orang dewasa penyandang disabilitas.

Bagi penyandang disabilitas dewasa, aktivitas gerak atai berolahraga dapat meningkatkan fungsi fisik dan kognitif, kekuatan dan kualitas hidup.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Catat, Ini Jenis Olahraga yang Direkomendasikan WHO Selama Pandemi Virus Corona"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved