Pelaku Bom Bali 2002 Kini Bebas, Australia Berat Hati Terima Keputusan Indonesia, Dunia tak Adil

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan ini menjadi kesedihan bagi warga Australia yang keluarga dan temannya tewas

Editor: Refly Permana
kompas.com
Abu Bakar Baasyir 

Jelang pemilihan presiden 2019, Presiden Joko Widodo pernah mempertimbangkan untuk membebaskan Ba'asyir lebih awal dengan alasan kesehatan, namun rencana itu dibatalkan ketika Ba'asyir dilaporkan menolak menyampaikan pernyataan kesetiaan terhadap Pancasila.

Baca juga: USIA PEsawat 26 Tahun Spek Sriwijaya Air, Sempat Lewati Ketinggian 11.000 Kaki, Ini Daftar Penumpang

Sementara itu, Rika Aprianti, Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, mengatakan Ba'asyir telah dibebaskan dengan menggunakan protokol kesehatan, termasuk melewati tes antigen dengan hasil negatif.

"Kegiatan pembebasan berjalan dengan aman dan lancar," dalam pernyataan yang disampaikan Rika.

Putra Ba'asyir, Abdul Rahim Ba'asyir sebelumnya mengatakan keluarga tidak akan menyiapkan penyambutan kedatangan Ba'asyir di kediamannya, yakni Pondok Pesantren Al Mukmin, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Kami memang tidak ingin ada penyambutan. Jadi kita juga tidak mau ada kerumunan masyarakat yang nanti malah memudaratkan [merugikan] orang banyak," kata Abdul kepada kantor berita Antara, Senin kemarin (4/1/2021).

Abu Bakar Ba'asyir dibebaskan setelah selesai menjalani hukuman vonis 15 tahun dikurangi remisi sebanyak 55 bulan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Abu Bakar Ba'asyir Bebas, PM Australia: Kadang Dunia Tak Adil"

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved