Wapres: 'Vaksinasi Covid-19 Baru akan Dilakukan Setelah Ada Rekomendasi BPOM dan MUI'

Kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin, rekomendasi dari BPOM terkait dengan masalah keamanan dan khasiat vaksin, sedangkan dari MUI terkait kehalalannya

Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM / Syahrul Hidayat
Vaksin Covid-19 untuk Kota Palembang tiba di Gudang Vajsin Jln May Salim Batubara dengan pengawalan ketat dari Brimob Polda Jabar, Senin (4/1/2021). SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT 

"Menurut saya, dengan vaksin yang sudah ada, lebih baik tunggu diumumkan hasil uji klinis di Bandung baru divaksin," kata Yuwono melalui sambungan telepon, Rabu (6/1/2020).

Siap Disuntik Jika sudah Uji Klinis

Selain itu, Yuwono juga menyoroti soal status halal vaksin Covid-19 yang belum diumumkan oleh Lembaga Pengkajian Pengan Obat-obatan dan Kosmetik (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Saya siap sedia disuntik vaksin kalau ada dasar bukti ilmiah. Contoh vaksin Pfizer, saya terus terang mau karena sudah dimumumkan hasilnya. Pfizer itu suntikan pertama cuma 59 persen, suntikan kedua 95 persen. Tapi kalau Sinovac sampai hari ini belum," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Ahli Mikrobiologi Sarankan Vaksinasi Tunggu Hasil Uji Klinis Diumumkan", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/01/06/09142801/seorang-ahli-mikrobiologi-sarankan-vaksinasi-tunggu-hasil-uji-klinis dan dengan judul   "Wapres Tegaskan Vaksinasi Covid-19 Digelar Setelah Ada Rekomendasi BPOM dan MUI".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved