Ikhlas Dalam Kehidupan Bersama Covid-19
Memasuki tahun 2021, kita harus dapat merubah mindset dan habits bahwa kita siap dan ikhlas hidup bersama Covid-19 secara aman dan produktif.
Oleh : Dr. Ir. H. ABDUL NADJIB,.MM
Dosen FISIP UNSRI/Pemerhati Kebijakan Publik Daerah
Berhentilah berharap Covid-19 segera pergi dari bumi kita sehingga kondisi akan kembali normal seperti sediakala.
Memasuki tahun 2021, kita harus dapat merubah mindset dan habits bahwa kita siap dan ikhlas hidup bersama Covid-19 secara aman dan produktif.
Kondisi demikian bukan berarti kita menyerah kalah dari serangan Covid-19 tapi berusaha maksimal untuk adapatif dan survive dari kondisi pandemi Corona.
Menjadi manusia yang adaptif (adaptive man) sangat dibutuhkan menghadapi kondisi pandemi yang telah menimbulkan ketidakpastian dalam berbagai aspek kehidupan nyata.
Badan Kesehatan Dunia atau WHO sudah memberi informasi kepada seluruh dunia bahwa Covid-19 tidak akan hilang dengan mudah dan cepat di muka bumi ini.
Oleh karena itu kita harus dapat beradaptasi hidup bersama Covid-19 dengan tetap produktif dan aman.
Maka kita harus tetap memiliki sikap, dan cara berpikir yang mengacu pada protokol kesehatan di dalam kehidupan kita.
Inilah yang kemudian disebut kita hidup dalam tatanan normal yang baru sebagai satu-satunya cara agar kita dapat produktif dan aman dari Covid-19.
Sampai hari ini (24/12-2020) ada 78,9 Juta penduduk dunia yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 dan 1,7 juta meninggal dunia.
Sedangkan di Indonesia terdapat 686 ribu penduduk yang terinfeksi, dan lebih dari 20 ribu orang meninggal dunia.
Dan di Propinsi Sumatera Selatan terjadi 11 ribu kasus terinfeksi Covid-19 dan 586 orang meninggal dunia.
Pandemi Covid-19 ini telah berdampak pada semua aspek kehidupan dan tidak satu negara pun yang siap menghadapinya, termasuk Indonesia.