Vaksin Covid 19 Tiba di Sumsel
BRIMOB Bersenjata Jaga Ketat Vaksin Sinovac Selama 24 Jam, Disimpan di Ruangan 2 Derajat Celcius
Puluhan anggota Brimob mengawal ketat 16 dus besar vaksin Covid-19 di Sumsel tersebut sampai ke gudang penyimpanan.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Welly Hadinata
Untuk vaksinasi ini dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan rumah sakit," katanya.
Menurut Yusri, kriteria yang divaksin seperti umur di atas 18 tahun.
Lalu tidak ada komorbid (penyakit penyerta), kalaupun ada sudah terkontrol atau diperbolehkan oleh dokter yang merawatnya.
Kemudian tidak sedang terkena Covid-19, tidak sedang hamil dan lain-lain.
"Kita sudah siap, logistik juga sudah siap tinggal vaksin datang. Untuk vaksinator juga sudah dijadwalkan akan dilatih mulai tanggal 11-27 Januari 2020, sebanyak 2.550 vaksinator," katanya.
Menurut Yusri, sebenarnya vaksinator tidak perlu lagi dilatih, karena dalam hal menyuntik sudah paham, seperti bidan, perawat, dokter sudah menjadi kesehariannya.
Namun menurutnya, sifatnya lebih ke arah manajemen pengelolaan vaksinnya. Karena kalau tidak dipelihara bisa rusak.

April untuk Masyarakat Umum
Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tirmidzi mengatakan, Indonesia menargetkan vaksinasi akan dilakukan selama 15 bulan yang akan dihitung mulai dari Januari 2021 hingga Maret 2022.
Pernyataan tersebut sekaligus meralat pernyataan Menkes Budi Gunadi Sadikin yang sebelumnya menyebut proses vaksinasi akan dilakukan selama 3,5 tahun.
Dalam rentang waktu tersebut Siti menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dalam 2 periode.
Lebih lanjut, Siti Nadia menjelaskan periode pertama dilakukan di bulan Januari hingga April 2021 dan akan diprioritaskan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi.
Untuk periode kedua akan dilakukan selama 11 bulan yang akan dimulai pada April 2021 hingga Maret 2022 yang akan menjangkau jumlah masyarakat sisa dari periode pertama.
“Kita ketahui pelaksanaan vaksinasi ini akan membutuhkan waktu 15 bulan yang akan berlangsung selama 2 periode,” kata Siti Nadia dalam konferensi pers daring, Minggu (3/1).
Siti Nadia Tirmidzi menjelaskan yang dimaksud Menkes terkait waktu 3,5 tahun adalah proyeksi penyelesaian vaksinasi untuk seluruh dunia.