Varian Baru Virus Corona

Indonesia Waspadai Virus Corona Varian Baru, Menteri Kesehatan Bentuk Tim Kajian Khusus

Indonesia mewaspadai wabah virus corona varian baru yang merupakan mutasi Covid-19 dan Menteri Kesehatan membentuk tim khusus untuk mengkajinya.

Editor: Sutrisman Dinah
Net
ILUSTRASI. Varian baru virus corona yang pertama kali terdeteksi di Inggris, kemudian ditemukan di delapan negara; dikabarkan varian baru virus corona ini ditemukan di Asia Tenggara. 

SRIPOKU.COM --- Varian baru virus corona yang terindikasi lebih cepat menular ynag ditemukan di Inggris dan sejumlah negara Eropa, termasuk negara tetangga Singapura. Pemerintah harus mewaspadai situasi empirik ini, dan harus dilakukan secara saintifik.

Untuk mendalami temuan ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin langsung membentuk tim khusus.

”Kami meminta para ahli di Kemenkes untuk mempelajari strain (virus corona) tersebut, karena ini kajian yang harus dilakukan secara scientific,” kata Budi dalam konferensi pers virtual Kemenkes, Jumat (25/12/2020).

Budi meminta semua pihak tidak terburu-buru menyimpulkan temuan tersebut. Sebab, kajian soal virus corona dan variannya harus betul-betul didalami secara ilmiah.

Baca juga: Positif Terinfeksi Covid-19 Tembus Angka 700.000, Kasus Aktif 100.000 Orang

Baca juga: Ada Varian Baru Covid-19, WNA Inggris Dilarang Masuk ke Indonesia, Ini Ketentuan WNI yang Mau Pulang

”Jangan terlalu terburu buru kita menolak kebenaran berita ini, atau kita menerima kebenaran berita ini. Karena ini adalah hal yang sangat teknis, biologis, kedokteran sifatnya. Kkita harus konsultasikan segera ke para ahli,” tutur Budi.

”Saya sudah minta ke teman-teman untuk segera berkonsultasi dengan ahli mikrobiologi kedokteran untuk bisa memastikan, apa sebenarnya yang terjadi,” kata dia.

Senada dengan Budi, Wakil Menteri Kesehatan, dr Dante Saksono Harbuwono juga meminta masyarakat tetap tenang dan terus membangun komunikasi yang positif. Selagi varian virus dikaji, Dante meminta semua orang tidak mengabaikan protokol 3M: mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker.

”Komunikasi positif dengan tidak menakut-nakuti orang, tapi membuat orang itu menjadi care terhadap 3M, itu jauh lebih penting dan lebih baik dibandingkan kita mengangkat issue ini,” kata Dante.

Baca juga: Khawatir Penularan Varian Baru Virus Corona, 40 Negara Blokir dan Tutup Perbatasan Dengan Inggris

”Tadi sudah disampaikan Pak Menteri, bahwa memang ada varian baru, sedang kita pelajari, dan kita akan membentuk tim untuk mempelajari kajian ini,” ujarnya.

Varian baru virus corona yang diberi nama VUI-202012/01 ini, pertama kali ditemukan di Inggris. Jenis virus varian baru itu kemudian juga ditemukan di Denmark, Italia, Afrika Selatan dan Belanda. Akibat temuan itu, lebih dari 20 negara telah melarang penerbangan ke dan dari Inggris.

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, varian baru ini lebih cepat menular. Namun, belum ada bukti varian baru ini mengakibatkan tingkat keparahan lebih tinggi dibandingkan Covid-19.

"Belum ada bukti varian ini menimbulkan tingkat keparahan lebih, jadi tidak membuat penyakit lebih berat dan tidak menambah tingkat kematian," kata Bambamg dalam diskusi virtual pada Kamis lalu.

Bambang mengatakan, para peneliti masih fokus terhadap kemudahan virus menyebar. Kendati demikian, Bambang mengimbau masyarakat tetap harus waspada terhadap mutasi ini.

Jangan sampai tertular kemudian menjadi orang tanpa gejala dan lalu malah menularkan kelompok rentan.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan, sampai sejauh ini belum ada laporan yang menyebutkan mutasi virus corona ini ditemukan di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved