Covid 19

Positif Terinfeksi Covid-19 Tembus Angka 700.000, Kasus Aktif 100.000 Orang

Total kasus terkonfirmasi positif virus corona di Tanah Air melampaui angka 700.097 kasus. Masyarakat diminta tetap patuhi protokol kesehatan.

Editor: Sutrisman Dinah
Istimewa/handout
Vaksin Covid-19 Siap Luncur Interpol Warning Dunia, Ungkap Gerakan Mafia Menyusup Rebut Jual Vaksin 

SRIPOKU.COM --- Kasus positif corona di Indonesia terus bertambah dan belum ada tanda-tanda penurunan. Pada Jumat (25/12) kemarin, dalam rentang waktu 24 jam, tercatat kasus positif virus corona atau Covid-19 bertambah 7.259 kasus.

Dengan pertambahan ini, maka sejak kasus pertama kali diumumkan pada awal Maret 2019, total kasus positif virus corona di Indonesia telah mencapai 700.097 kasus.

Data yang dipublikasi melalui situs kemkes.go.id, dari total 700.097 kasus itu, sebanyak 570.304 di antaranya telah sembuh (bertambah 6.324). Kemudian jumlah pasien yang meninggal dunia sebanyak 20.847 (bertambah 258).

Kabar baiknya, terjadi peningkatan pasien sembuh, begitupula terjadi peningkatan jumlah pasien yang meninggal dunia dan mencatatkan rekor baru. Sebelumnya, rekor baru pasien sembuh dalam satu hari yakni 5.838, sementara rekor pasien meninggal dalam satu hari yaitu 221.

Baca juga: Bertambah 7.259 Kasus Baru, Rumah Sakit Mulai Krisis Perawat Pasien Covid-19

Baca juga: Natal Momentum Saling Jaga di Tengah Pandemi Covid-19

Jumat (25/12/2020) jumlah spesimen yang diperiksa pada sebanyak 50.393. Kemudian jumlah pasien suspek sejauh ini mencapai 67.464.

Wilayah DKI Jakarta, masih menjadi provinsi yang memiliki kasus positif Covid-19 terbanyak yakni sebanyak 171.871 kasus. Sementara Jawa Timur menyumbang kasus kematian tertinggi di seluruh Indonesia, yakni sebanyak 5.477 kematian.

Sampai sejauh ini, pemerintah masih terus mengimbau agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Imbauan disampaikan di berbagai kesempatan guna menekan laju penularan virus corona.

Pemerintah juga sudah memperketat warga negara Indonesia dan asing yang datang dari negara lain. Pengetatan dilakukan guna mencegah varian baru virus corona yang disebut menular lebih cepat.

Baca juga: Menteri Kesehatan Inggris Sebut Mutasi Covid-19Lebih Cepat Tersebar, Inggris Kembali Lockdown

"Khususnya memperketat kedatangan pelaku perjalanan dari Inggris, Eropa, dan Australia. Karena ditemukannya varian baru, maka berpotensi terdistribusi ke negara lain," demikian juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Presiden Joko Widodo juga baru saja mengangkat Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Ksehatan yang baru untuk menggantikan Terawan Agus Putranto. Kemudian Dante Saksono Harbuwono didapuk menjadi wakil menteri kesehatan.

Saat menggelar konferensi pers pada Jumat (25/12/2020), Budi mengingatkan bahwa masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

"Di masa libur panjang saat ini, saya ingin mengucapkan selamat Natal kepada rekan-rekan yang merayakan. Tolong pastikan bahwa hari besar ini kita jalani dengan damai dan sehat. Jangan lupa tinggal di rumah dan terus memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak," kata Budi.

Budi mengatakan penerapan protokol kesehatan perlu terus dilakukan agar tidak terjadi penularan saat atau sesudah berlibur. "Ini yang harus kita lakukan terus, untuk mencegah jangan sampai nanti sesudah liburan yang kita lakukan bersama keluarga, kemudian ada keluarga kita yang terkena," kata Budi.

Sementara Wamenkes Dante Saksono Harbuwono mengatakan, lonjakan jumlah kasus setelah masa liburan tidak bisa dihindari. Namun menurutnya, penting untuk memastikan tidak meningkatnya angka kematian.

"Mungkin lonjakan kasus tidak bisa dihindari. Pasti akan ada. Tetapi yang paling penting lagi di dalam lonjakan kasus tersebut adalah angka kematian yang tidak boleh semakin meningkat," kata Dante.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved