Varian Baru Virus Corona Muncul di Inggris, SBY Ingatkan Jokowi Untuk Lakukan Langkah Pencegahan

Kemunculan varian baru Virus Corona di Inggris mengkhawatirkan banyak orang, termasuk Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Editor: adi kurniawan
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019). 

SRIPOKU.COM -- Kemunculan varian baru Virus Corona di Inggris mengkhawatirkan banyak orang, termasuk Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Untuk itu SBY mengingatkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)tentang munculnya varian baru Virus Corona di Inggris.

Menurut SBY, varian baru Covid-19 ini lebih mudah dan lebih cepat menyebar.

SBY mengingatkan dunia pernah mengalami pandemi Flu Spanyol yang menurutnya menyebabkan 50 juta lebih orang meninggal dunia.

"Di Inggris muncul strain Covid-19 baru, yg lebih mudah & cepat menyebar. Pandemi Spanish Flu 1918, penyebaran virusnya juga cepat & mematikan; telan korban jiwa 50jt lebih," tulis SBY di akun Twitternya @SBYudhoyono, Senin (21/12/2020).

Karena itu, mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini berharap pemerintah melakukan langkah yang cepat dan tepat agar Indonesia terhindar dari varian baru Covid-19.

"Saya berharap pemerintah lakukan langkah yg cepat & tepat utk selamatkan kita dari Covid-19 baru ini. *SBY*," tulisnya.

Baca juga: Perlakuan Nikita Mirzani ke Ustaz Maaheer, Kirim Makanan: Saya Maafkan, Dia Sudah Terima Ganjaran

Baca juga: PENGAKUAN 4 Laskar FPI, Saksi Mahkota Penembakan Dikuak Komnas HAM, Termasuk Polisi:Semua Terbuka

Baca juga: Terduga Bandar Narkoba asal Sirah Pulau Padang OKI Tewas Pasca Menembak Polisi Saat Ditangkap

Dikutip dari Kompas.com, Inggris mengumumkan adanya virus Corona varian baru.

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, pada Senin (14/12/2020), menyampaikan para ilmuwan telah mengidentifikasi jenis baru virus corona di Inggris selatan, yang bisa menyebar lebih cepat.

Adanya temuan itu menyebabkan Inggris mengeluarkan pembatasan baru perjalanan untuk London dan Inggris

"Sebagai dampak dari penyebaran cepat varian baru, data pemodelan awal dan tingkat insiden yang meningkat pesat di Tenggara, (badan ahli yang memberi masukan ke pemerintah) sekarang mempertimbangkan varian baru ini dapat menyebar lebih cepat," kata Perdana Menteri, Boris Johnson, dikutip dari AFP.

Boris mengaku telah memberitahu temuan baru itu ke WHO. 

"Kami sudah memberitahu Badan Kesehatan Dunia," katanya.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada bukti varian baru virus corona ini menyebabkan tingkat kematian lebih tinggi.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved