Virus Corona
Prof Yuwono Ahli Mikrobiologi, Ingatkan Indonesia soal Vaksin Sinovac, 'Wajar Tolak Disuntik Duluan'
Para ahli bidang kesehatan sudah seringkali mengingatkan mengenai vaksin Covid-19 yang belum dapat dipastikan keamanannya.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Yandi Triansyah
SEKALI LAGI VAKSIN COVID!!!
Sejatinya belum ada vaksin Covid, yg ada baru kandidat vaksin krn syarat disebut vaksin adl lolos uji klinis fase 3 dgn keamanan (safety) & kemanjuran (efficacy) mendekati 100%. Pfizer punya angka 95%, Sinovac katanya 90%. Artinya ada 5 - 10 % potensi bahaya & tak manjurnya vaksin tsb. Vaksin Pfizer yg sdh disuntikan di Eropa menggunakan skema ijin darurat atau EUA. EUA bisa dikeluarkan setelah hasil uji klinis fase 3 berhasil & dipublikasi serta kajian otoritas badan POM setempat menyatakan aman untuk diedarkan. Indonesia harus hati2 dgn Sinovac krn uji klinis fase 3 di Bandung maupun di China blm selesai & tak tahu hasilnya macam mana, bahkan di Brasil menyebabkan kematian. Itulah mengapa Brazil gak jadi beli Sinovac. Ajaibnya Indonesia malah beli & sdh mau disuntikan ke nakes. Wajar IDI nolak disuntik duluan. Presiden bilang akan disuntik duluan, mungkin kemudian para menterinya. Kita rakyat tunggu saja sekitar 1 bulan setelah itu, krn jika vaksin itu bahaya maka bahaya akan muncul dalam rentang sekitar 2 pekan setelah disuntik & jika manjur, maka kemanjurannya bisa dilihat paling cepat 1 bulan setelah disuntik. Dengan demikian kita bisa tahu apakah vaksin tsb aman & manjur atau tidak.
Saran saya, jika presiden & para menterinya juga masih belum sreg, sebaiknya tunda dulu vaksinasi. Toh data & fakta menunjukan Covid tidak lebih serem dibanding HIV, TBC & Hepatitis B. Juga yg sembuh dari Covid sdh 80% lebih, yg sdh pasti menjadi kontributor Herd Immunity minimal di lingkungannya.
Ayolah lihat negeri & bangsa ini secara sehat (lihat pengertian sehat di bawah ini).
Selama 2020, kita sdh tertimpa mushibah Covid & lebih dari 2500 kali mushibah bencana alam. Belum lagi mushibah politik, korupsi, teror, pilkada dll.
Mari melangkah dgn "terkendali, jelas, tegas & terukur" (meminjam istilah dari para pemimpin kita). Jgn sebaliknya. Kasihan kami2 rakyat ini.