Khutbah Jumat Hari Ini :  Perdamaian dan Keadilan Sebuah Tuntutan Ajaran Tauhid

Martabat kemanusiaan, dengan demikian akan tercapai melalui keyakinan atas Pencipta dan keyakinan melakukan apa yang menjadi kewajiban di muka bumi

Editor: aminuddin
SRIPOKU.COM/ANTON
Ilsutrasi shalat 

SRIPOKU.COM, JATENG - Khutbah Jum'at kita hari ini mengambil juduk 'Perdamaian dan Keadilan Sebuah Tuntutan Ajaran Tauhud'.

Materi khutbah ini ditulis Prof Dr H Suparman Syukur MA, guru besar di Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

Materi khutbah jumat ini dikutip dari Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah.

Khutbah I

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
 

الحمد لله رب العالمين الذي خلق الإنسان أحسن التقويم وأرشدهم إلى سبيل المرشدين وأنعمهم نعما وفير ثم أدخلهم جنة النعيم. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وهو الملك القدير، وأشهد ان محمدا عبده ورسوله الأمين المرسل رحمة للعالمين لتتميم الأخلاق الكريم. أللهم صل وسلم وبارك على محمد وعلى آله وصحبه أجمعين إلى يوم الدين. أما بعد
فيا أيها الذين امنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وانتم مسلمون. اعوذبالله من الشيطان الرجيم : لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيهِمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَمَنْ يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

Hadirin rahimakumullah, bersyukur kepada Allah adalah mutlak karena manusia tercipta untuk memenuhi kehendak Allah Yang Maha Esa, yakni menjadi khalifah di muka bumi ini.
 

Hal itu terbukti bahwa Allah tetap dan selalu dan akan terus memberi rezeki, berkah, rahmat dan pertolongan agar kita semua mampu menjalankan segala perintah dan menjauhi laranganNya.

Hal itu terbukti bahwa atas ridha-Nya pula pada hari ini kita tetap mendapatkan rahmat untuk menunaikan ibadah jumah di masjid yang agung ini, semoga hal itu tidak lain merupakan manifestasi peningkatan taqwa kita kepada Allah subhanahu wata’ala.

Selawat serta salam semoga selalu tercurahkan bagi junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW para istri, sahabat, tabi’in, tabiut tabi’in dan para pengikutnya sampai akhir zaman.

Para Nabi sebagaimana kita ketahui mengemban misi utama ketauhidan untuk membimbing umatnya ke jalan perdamaian, keadilan dan kebenaran.

Menanamkan ketauhidan yang berimbas kepada kehidupan yang damai dan adil adalah tugas utama para Nabi yang harus selalu diulang, ditekankan dan diperbaharui terus menerus sehingga umatnya kelak mampu memahami dan menyadari untuk melakukannya sesuai sifat tersebut.

Revitalisasi sifat dan perilaku terpuji bagi setiap muslim dapat dimulai dari bagaimana seorang muslim dapat mengintegralkan keimanan kepada Allah ke dalam perbuatan dan tingkah lakunya di dunia ini.

Hal itu dapat dimengerti oleh siapapun, karena secara umum misi risalah Rasulullah tidak lain adalah untuk menyempurnakan perilaku manusia dalam penghambaan dirinya kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, Innama bu’itstu liutammima makarim al-akhlaq (sesungguhnya aku diutus ke bumi ini hanya untuk menyempurnakan akhlak).

Baca juga: Gubernur Herman Deru Apresiasi PonpesSebagai Pusat Pendidikan Akhlak, Moral dan Cinta Al-Quran

Kesempurnaan akhlak berarti bagaimana manusia mampu meningkatkan segala perilakunya berdasarkan sifat-sifat terpuji dalam rangka penghambaan diri kepada Allah.

Oleh karena itu segala perilaku manusia harus berdiri kokoh diatas tiga pilar yaitu iman, islam, dan ihsan.

Trilogi ajaran tersebut akan melahirkan kesadaran betapa pentingnya hidup yang baik penuh kedamaian dan keadilan dalam segala segi kehidupannya.

Oleh karena itu Rasulullah SAW mengingatkan kita tentang tiga hal tersebut melalui pembelajaran Allah kepada Nabi yang disampaikan oleh Malaikat Jibril AS, sebagai berikut:

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا أَبُو حَيَّانَ التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ فَقَالَ مَا الْإِيمَانُ قَالَ الْإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَبِلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ قَالَ مَا الْإِسْلَامُ قَالَ الْإِسْلَامُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ قَالَ مَا الْإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ وَسَأُخْبِرُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا إِذَا وَلَدَتْ الْأَمَةُ رَبَّهَا وَإِذَا تَطَاوَلَ رُعَاةُ الْإِبِلِ الْبُهْمُ فِي الْبُنْيَانِ فِي خَمْسٍ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا اللَّهُ ثُمَّ تَلَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ الْآيَةَ ثُمَّ أَدْبَرَ فَقَالَ رُدُّوهُ فَلَمْ يَرَوْا شَيْئًا فَقَالَ هَذَا جِبْرِيلُ جَاءَ يُعَلِّمُ النَّاسَ دِينَهُمْ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ جَعَلَ ذَلِك كُلَّهُ مِنْ الْإِيمَانِ

Hadist tersebut menggambarkan ibarat Rasulullah seorang murid yang sedang belajar dihadapan gurunya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved