Khutbah Jumat Hari Ini : Perdamaian dan Keadilan Sebuah Tuntutan Ajaran Tauhid
Martabat kemanusiaan, dengan demikian akan tercapai melalui keyakinan atas Pencipta dan keyakinan melakukan apa yang menjadi kewajiban di muka bumi
Saat itu beliau sedang ditempa materi pokok tentang dasar perilaku manusia melalui iman lalu diimplementasikan dalam perbuatan melalui rukun Islam, dan kemudian dianjurkan untuk selalu meningkatkan perbuatannya mencapai keikhlasan dalam berbuat untuk mencapai tingkat ihsan.
Dengan demikian usaha untuk meningkatkan perilaku terpuji, seorang muslim harus benar-benar memahami posisi mereka sebagai hamba Allah.
Maka itu ia harus mampu menyadari bagaimana ia harus berbuat, berperilaku, dan bagaimana ia harus bersyukur kepada Allah.
Berbagai tugas dan kewajiban itu jika diamati dengan saksama sebenarnya terletak pada sejauh mana seorang muslim mampu mengimplikasikan peran tauhid dengan kehidupan manusia sebagai implementasi kewajiban manusia di hadapan kemahakuasaan Allah.
Perasaan religiusitas yang mendalam itu akan memiliki dampak positif ketika seseorang mampu memandang bahwa kehidupan itu adalah bersama, saling dan tolong menolong berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah.
Usaha manusia untuk mencapai slogan itu ia harus memapu menjawab beberapa hal berikut.
Siapakah aku, apa makna dari hidup, untuk apa aku hidup, mengapa aku dihidupkan dan akan kemana kehidupan berakhir?
Berbagai pertanyaan religius filosofis yang kurang lebih sama dengan pertanyaan siapakah manusia itu?
Apa makna hidup dari seorang manusia? Untuk apa manusia hidup?
Pertanyaan semacam ini bagi sebagian orang bukanlah hal yang penting.
Menjawab hal ini bisa saja bagi mereka hanya membuang-buang waktu.
Mereka lebih memilih bermain-main dengan produk tekhnologi yang sungguh memabukkan.
Pertanyaan seperti ini bagi mereka hanya jalan untuk mengingkari keadaan zaman saat ini.
Baca juga: Peringati Maulid Nabi, Danlanud SMH Palembang Ajak Jajarannya Teladani Akhlak Rasulullah
Zaman yang bagi mereka tidak butuh sebuah makna, tidak butuh sebuah penjelasan, tidak memerlukan.
Jawaban dari berbagai pertanyaan itu, seorang manusia harus memahami karakteristik dan sifat dasar mansuaia sebagai homo religius.
Konsep homo religiosus ini pertama dipopulerkan oleh seorang ahli agama berkebangsaan Rumania yaitu Mircea Eliade.
Homo religius adalah tipe manusia yang hidup dalam suatu alam yang sakral, penuh dengan nilai-nilai religius dan dapat menikmati sakralitas yang ada dan tampak di alam semesta, alam materi,alam tumbuh-tumbuhan,alam binatang dan alam manusia.
Pada umumnya manusia beragama selalu bertindak dengan apa yang diajarkan dan dituntut di dalam ajaran keyakinannya.
Seandainya dia bukan seorang homo religius, maka dia dapat di kelaskan dalam homo non-religius.
Manusia jenis ini sangat banyak kita temui di zaman modern ini.
Dengan kekuatan rasionalnya yang menganggap bahwa sesuatu yang memiliki bentuk materiallah yang nyata dan dapat dipercayai, sedangkan segala sesuatu yang immaterial adalah dongeng-dongeng zaman dahulu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.