Breaking News

Wawancara Eksklusif

Wawancara dengan Ahli Epidemiologi Sumsel, Saya Sebal Masyarakat Mulai Abai Prokes

Angka sembuh dengan persentase 82 persen dan kasus aktif 11,9 persen serta dari sisi pelayanan kesehatan yang juga tergolong baik.

Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM/JATI PURWANTI
Pakar Epidemiologi Sumsel, Iche Andriany Liberty 

Betul, memang ekonomi dan kesehatan berjalan beriringan. Sebisa mungkin penyelenggara harus memastikan kegiatan digelar dengan protokol kesehatan. Harus menciptakan jarak. Kita butuh kerja sama TNI, Pol PP untuk pengaman. Kalau jarak wajib 2 meter harus dipatuhi.

Saya rasa jika bisa berusaha keras penanganan Covid-19 kita akan bisa seperti negara lain.

Saat ini masih ada kelompok masyarakat yang tak percaya dengan Covid-19 dengan macam-macam alasan. Bahkan, seperti pernah diungkapkan Satgas berdasarkan survei, ada yang merasa tak tertular/kebal. Apa pendapat Anda?
Semua orang bisa tertular Covid-19, baik di daerah pengujung (pelosok) hingga perkotaan. Semua berpotensi terinfeksi Covid-19 kalau lalai.

Saya kesal, sebal, ingin marah karena masyarakat mulai abai dengan protokol kesehatan. Kasihan teman-teman di RS merawat, berisiko, jauh dari keluarga, demi jaga tidak ada kasus dan kematian. Pakai hazmat delapan jam itu tidak nyaman dan masih ada tidak percaya.

Bagaimana Anda melihat penggunaan masker saat ini?
Sudah delapan bulan seharusnya sudah menjadi kebiasaan. Penggunaan masker sudah seperti penggunaaan pakaian. Harus merasa ada yang kurang.

Jadi memang untuk protokol kesehatan kita butuh kerja sama semua pihak, terutama tokoh masyarakat. Pejabat juga tokoh sehingga harus memberikan contoh yang baik. Kalau di depan umum tetap masker harus dipakai apalagi kalau ramai. Kalau pun harus memberikan sambutan, dilepas sebentar. Dilepas benar-benar bukan diturunkan karena kalau diturunkan kotoran akan naik lagi ke atas.

Kabar vaksin, apakah itu menjadi solusi menghentikan penyebaran Covid? Apakah Sumsel menjadi daerah prioritas diberikan vaksinasi?
Vaksin diberikan kepada tenaga kesehatan. Uji klinis masih dilakukan di Bandung. Semua daerah di Indonesia mendapatkan vaksin. Semuanya sudah terinformasi untuk tenaga kesehatan. BPOM dan otoritas berwenang memastikan vaksin aman dan efektif. Sumsel prioritas vaksin.

Imbauan kepada masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan jangan longgar. Tolong hindari kerumunan dan jangan ciptakan kerumunan karena jaga jarak tidak akan bisa dilakukan dengan berkerumun. (jati purwanti)

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved