Dulu Jadi Tongkrongan Anak Muda, Blok M Kini Mati Suri Bagaikan Kuburan, Ditinggalkan Pengunjungnya
Kahar (62), salah satu penjual di Blok M Mall yang berjualan sejak 1992. Kahar anggap Blok M Mall sudah mati dan tak berjaya seperti tahun 1990-2000an
"Hari ini baru laris satu.
Blok M Mall itu sudah mati.
Sebelum Covid-19, itu sudah mati.
Paling orang-orang lewat Blok M Mall itu cuma transit.
Udah enggak ada lagi yang beli,” ujar Kahar, penjual di Blok M Mall sejak 1992 saat ditemui, Rabu.
Blok M Mall dikenang sebagai pusat perbelanjaan era 1990 sampai 2000-an.
Pemuda-pemudi dan keluarga dari berbagai kelas berbondong-bondong datang ke Blok M Mall.
Saking hidupnya, Blok M Mall selalu penuh sesak.
"Enggak nyangka Blok M Mall seperti ini mati.
Dulu jalan aja susah, macet.
Kalau dulu itu pengunjung seperti mau naik haji.
Mau kencing aja susah jalan ke toilet.
Bisa 15 menit sendiri," kata Kahar.
Kahar (62), salah satu penjual di Blok M Mall yang telah berjualan sejak tahun 1992.
Kahar menganggap Blok M Mall sudah mati dan tak berjaya seperti tahun 1990-2000-an.
Suasana kejayaan Blok M Mall dalam ingatan Kahar adalah pusat keramaian di Jakarta.
Blok M Mall menjual baju, kaus, celana panjang, ikat pinggang, sepatu, hingga makanan tradisional maupun cepat saji.