Pemilu AS
Donald Trump Optimistis, Berjanji Tak Buru-buru Deklarasikan Menang
PEMUNGUTAN suara Pemilu Presiden AS, Selasa (3/11) berjalan lancar. Calon petahana Donald Trump optimistis bertarung dengan Joe Biden
SRIPOKU.COM --- Penyelenggaraan pemungutan suara Pemilu Presiden Amerika Serikat, sepanjang hari Selasa (3/11) atau malam WIB, berjalan lancar. Warga AS mendatangi tempat pemungutan suara dan memasuk kertas di sejumlah tempat.
Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memilih kediaman di Delaware menunggu hasil pemilihan. Biden dan calaon petahana dari Partai Republik, sehari sebelumnya masih sibuk berkampanye. Di hari terakhir, keduanya tampil di lima lokasi kampanye.
Sampai sejauh ini, presiden AS Donald Trump meraih kemenangan di beberapa tempat yang juga dimenangkannya pada Pemilu 2016 ketika melawan Hillary Clinton. Ia merasa berpeluang baik untuk menang dalam pertarungan Pemilu AS kali ini.
Trump memprediksi, sejak awal mengatakan akan meraih kemenangan besar di negara-negara yang menjadi kunci seperti Florida dan Arizona.
"Kami merasa sangat baik," ujar Trump yang bersuara serak kepada Fox News, jaringan televisi yang selama ini mendukungnya.
Melansir AFP, seperti dikutip Kompas.com, Trump mengatakan bahwa dia berharap kemenangan di seluruh negara bagian yang akan "menentukan" hasil akhir pemilu. Namun, Trump mengatakan bahwa dia tidak akan mengumumkan kemenangannya itu 'terlalu dini'.
"Kami pikir, kami akan sangat memenangkan (suara) di Texas. Kami pikir kami akan sangat menang di Florida. Kami (juga) berpikir akan menang telak di Arizona," ujar Trump.
Trump juga mengatakan bahwa dia akan memenangkan suara di Carolina Utara, Pennsylvania dan di negara bagian mana pun.
Baca juga: Donald Trump Beri Sinyal Tolak Hasil Pemilu Jika Kalah dari Joe Biden
Baca juga: Pagi Ini Warga Amerika Pilih Presiden, Analis Politik Cium Aroma Ancaman Bahaya
Meski tertinggal dalam sebagian besar jajak pendapat, Trump mengecam lawan dar Partai Demokrat, Joe Biden, media yang disebutnya "bias" dan ekstrem kiri.
"Joe Biden bukan sorotan," kata Trump.
Presiden dari Partai Republik itu mengklaim bahwa akan ada jutaan suara yang dikirimkan dan belum dihitung sampai hari Rabu yang dianggapnya rawan. Dia juga meremehkan tuduhan bahwa dia akan mengumumkan kemenangan sebelum waktunya pada Selasa malam sebelum banyak suara dihitung dan menentukan siapa pemenangnya.
"Saya pikir kami akan menang, tapi hanya jika memang ada kemenangan," katanya. "Tidak ada alasan untuk bermain curang."
Sebelumnya, analis politik khawatir apabila Pemilu AS kali ini berubah ke dalam situasi berbahaya. Disebut sebagai situasi yang bisa terjadi apabila calon Trump mendeklarasikan lebih awal.
Seperti dikutip The Guardian, adanya skenario bencana terburuk bagi pemilu AS dapat terjadi, dengan kasus kehilangan suara, pemberontakan bersenjata, dan potensi krisis lainnya di ribuan yurisdiksi lokal pada 3 November.
Situasi dapat terjadi lebih buruk lagi apabila Trump memimpin jumlah suara pemilihan dan mendeklarasikan kemenangan sebelum semua suara dihitung pada hari Rabu.
