Virus Corona
Penyakit Asma Masuk Urutan Keempat Gejala Berat Covid-19 di Sumsel, Ini Saran dr Zen Ahmad
Jangan sampai terkena serangan sehingga terciptanya gejala, jika asma terkontrol baik, risiko kena covid-19 akan sama seperti tanpa asma
Penulis: maya citra rosa | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Penyakit asma dan saluran pernapasan akut masuk urutan keempat dalam tingkat gejala berat yang beresiko tertular Covid-19.
Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSUP Mohammad Hosien Palembang, dr Zen Ahmad, Sp PD KP FINASIM menjelaskan bahwa komorbid akan semakin memperparah kondisi pasien Covid-19, salah satunya penyakit asma.
Baca juga: Aliansi Dokter Dunia Sebut Covid-19 Tidak Benar, Begini Respon Ahli Mikrobiologi Sumsel Prof Yuwono
Baca juga: Dilanda Krisis Wabah Covid-19, Warga Myanmar Makan Tikus dan Ular
Baca juga: PM Malaysia Kumpulkan Kabinet Terkait Status “Darurat Pandemi Covid-19” Usulan Raja
Penyempitan saluran pernapasan dapat terjadi jika asma tidak terkontrol dan diperberat dengan adanya virus corona yang masuk.
"Selain saluran napas yang menyempit, Karbondioksida atau CO2 yang akan keluar juga ikut terhalang," ujarnya dalam Live Halo Dokter bersama SripokuTV dalam Sumsel Virtual Fest 2020 Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel, Senin (26/10/2020).
Sehingga orang yang memiliki penyakit asma kemudian ditambah dengan tertular Covid-19 akan termasuk dalam gejala yang berat.
Menurutnya, di RS Mohammad Hosein (RSMH) Palembang sebagai RS rujukan utama Covid-19 di Sumsel, penyakit asma masuk dalam peringkat keempat kategori gejala berat.
Penderita Covid-19 dengan gejala berat seringkali dialami pertama oleh pasien dengan gagal ginjal, kedua penyakit jantung, dan ketiga Diabetes Melitus (DM).
Baca juga: Sudah 150 Dokter dan 103 Perawat Meninggal Terinfeksi Covid-19
Baca juga: Kiwil Nikah Lagi dengan Janda Muda, Istri Pertama Ngaku Tak Tahu Soal Pernikahannya: Sudah Pasrah
"Kebanyakan mereka datang ke RS dalam kondisi yang sudah berat," ujarnya.
Meskipun bukan masuk dalam kategori yang paling banyak diderita, orang yang sudah punya penyakit asma diminta untuk menghindari dari faktor pencetus gejala asma.
Dr Zen mencontohkan jika penderita asma tersebut alergi bulu kucing dan sebagainya, lebih baik untuk menghindari, sehingga faktor pencetus gejala tersebut tidak terjadi.
Juga menghindari kerumunan dan menjalani protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).
"Jangan sampai terkena serangan sehingga terciptanya gejala, jika asma terkontrol baik, risiko kena covid-19 akan sama seperti tanpa asma, gejalanya tidak akan terlalu berat," ujarnya.
