Sumsel Level Siaga, Potensi Banjir dan Longsor Karena Curah Hujan Tinggi

Curah hujan yang tinggi diperkirakan terjadi di beberapa kecamatan di wilayah kota atau kabupaten di Sumsel pada bulan November

Editor: Soegeng Haryadi
DOK. SRIPO
Sriwijaya Post edisi Jumat (16 Oktober 2020); Sumsel Level Siaga 

PALEMBANG, SRIPO -- Curah hujan yang tinggi diperkirakan terjadi di beberapa kecamatan di wilayah kota atau kabupaten di Sumsel pada bulan November mendatang.

Hal ini didasarkan pada model prakiraan probabilistik curah hujan untuk bulan depan. Dengan demikian status Sumsel berada pada level waspada hingga siaga.

Kepala Kantor BMKG Stasiun Kenten Palembang, Nuga Putranjito mengatakan, hal ini patut menjadi perhatian karena curah hujan tinggi biasanya diikuti oleh potensi bencana banjir dan tanah longsor.

Baca juga: Mulai Tinggi Curah Hujan Bulan November 2020 di Sumsel, Status Waspada hingga Siaga

"Sehingga masing-masing daerah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan pertimbangkan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari curah hujan tinggi tersebut," ujarnya dalam rilis BMKG yang diterima, Kamis (15/10).

Dijelaskan, pada bulan November 2020, pada umumnya wilayah Sumsel diprakirakan mendapatkan curah hujan lebih dari 200 mm dengan peluang >80 persen (di atas 80 persen).

Namun di wilayah Sumsel bagian barat dari Musi Rawas Utara hingga OKU Selatan diprakirakan mendapatkan curah hujan lebih dari 300 mm dengan peluang >70 persen.

Baca juga: La Nina Sapu Sumsel, Curah Hujan 40 Persen di Atas Normal

Sementara wilayah Empat Lawang bagian Selatan, Lahat bagian Selatan, Pagar Alam, sebagian kecil Muara Enim bagian Selatan dan OKU Selatan bagian barat diprakirakan mendapatkan curah hujan (CH) lebih dari 400 mm dengan peluang >70 persen.

"Penjelasannya yang mana jika melihat level peringatan dini, yaitu Level Waspada apabila prakiraan probabilitas curah hujan dasarian lebih dari 150 mm atau probabilitas curah hujan bulanan lebih dari 300 mm dengan peluang diatas 70 persen," ujarnya.

Sedangkan level siaga, apabila prakiraan probabilitas ch (curah hujan) dasarian lebih dari 200 mm atau ch bulanan lebih dari 400 mm dengan peluang di atas 70 persen

Sedangkan level awas apabila prakiraan probabilitas ch (curah hujan) dasarian lebih dari 300 mm atau ch bulanan lebih dari 500 mm dengan peluang diatas 70 persen.

Secara terpisah, Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, dengan curah hujan yang tinggi tersebut dapat berpotensi adanya bencana banjir dan tanah longsor dapat terjadi.

Baca juga: Hadapi Dampak Fenomena La Nina, Pemerintah Siapkan Hotel Jadi Tempat Pengungsian Sementara

Oleh karena itu, dia meminta agar seluruh BPBD kabupaten dan kota untuk mempersiapkan personil, peralatan dan logistik yang ada.

Jika nanti terjadi bencana yang lebih besar, BPBD Sumsel tinggal memberikan back up bantuan baik personil peralatan maupun logistik tambahan.

Kasi Data dan Informasi BMKG Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo mengatakan bahwa Prakiraan Curah Hujan Pada Bulan November - Desember 2020 Berkategori CH Tinggi hususnya Pada Wilayah Sumsel Bagian Barat, seperti Empat Lawang, Pagaralam, Sebagian Lahat dan Oku Selatan.

"Untuk itu kami perlu berlakukan peringatan dini iklim ekstrem wilayah Sumsel yang akan terjadi saat musim hujan berlangsung," ujarnya.

Ia berharap informasi tersebut dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat Sumsel agar terhindar dari dampak bencana hidrometeorologi.

"Namun demikian, informasi Iklim tersebut akan kami terus update tiap dasariannya," ujarnya. (cr39)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved