Hati Hati dan Waspada, Virus Corona Ternyata Bisa Menginfeksi Jantung yang Berakibat pada Kematian
Rumah sakit juga terus melakukan adaptasi dengan melakukan poli online di seluruh Indonesia, termasuk RS Harapan Kita sebagai rujukan penyakit jantung
“Dengan komorbid gagal ginjal adanya Covid 19 akan lebih cepat gagal ginjalnya, gagal jantung akan menjadi lebih parah, yang punya keganasan, daya tahan lebih cepat turun.
Walaupun, dalam perjalanannya, bisa juga terkena infeksi berat walaupun tidak punya komorbid,” ujar dr Rita.
Dari jurnal dilaporkan, ada 4-5 persen pasien Covid-19 yang terkena penyakit jantung padahal sebelumnya tidak ada komorbid penyakit jantung.
Selain menyerang paru-paru, Covid-19 bisa menyebabkan infeksi otot jantung.
Akibatnya, kekuatan jantung tiba-tiba menurun tajam, bila seharusnya dapat memompa darah 5 liter per jam, tiba-tiba turun, sehingga distribusi menurun yang membuat memperparah infeksi Covid-19.
Baca juga: Obat Penghilang Rasa Sakit tingkatkan risiko gagal jantung
Apakah kondisi penyakit jantung pada pasien Covid-19 menetap?
“Masalahnya yang kena infeksi Covid-19 yang mengena jantung itu membuat parah.
Keparahannya bisa fatal dan tidak tertolong.
Kalaupun sembuh, ada alat yang dipasang pengganti kerja jantung sehingga jantung bisa tercovery dari virus,” ujar dokter Rita.
Sesak
Sesak menjadi gejala khas pada pasien Covid-19.
Sementara pada pasien penyakit jantung, ketika terjadi serangan jantung, sesak juga jadi gejala.
Bagaimana membedakannya?
Menurut dokter Rita, tidak mudah membedakan sesak karena Covid-19 atau penyakit jantung.
Namun bagi pasien jantung, ketika terjadi sesak dan saat diminumi obat, sesak biasanya akan mereda.
Untuk memastikan apakah karena Covid-19 atau penyakit jantung, harus dilakukan tes laboratirum, untuk memastikan apakah sudah ada infeksi virus atau tidak.