Sosok Pangdam Iskandar Muda Banda Aceh Mayjen TNI Hassanudin, Anak Umang Jual Gorengan untuk Sekolah
masa kecil pria yang kini menjadi Pangdam Iskandar Muda Banda Aceh itu juga diwarnai dengan cacian dan hinaan dari teman-temannya.
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Jika dilihat masa kecilnya, apa yang didapat Mayjen TNI Hassanudin SIP MM saat ini benar-benar bertolak belakang.
Betapa tidak, beragam rintangan hidup harus dilewati Hassan kecil, yang lahir dan besar di Desa Karangan, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Prabumulih.
Selain kesulitan membiayai diri sendiri untuk sekolah, masa kecil pria yang kini menjadi Pangdam Iskandar Muda Banda Aceh itu juga diwarnai dengan cacian dan hinaan dari teman-temannya.
Namun, berkat keinginan menjadi orang sukses dan membahagiakan orangtuanya yang sudah meninggal dunia di tahun 2012, Hassan mengacuhkan semua kesulitan tersebut.
• Inilah Penyebab Asam Lambung Sering Naik di Malam Hari dan Cara Mengatasinya
Mendatangi kampung halamannya, terlihat satu unit rumah yang ditempati Hassan saat kecil.
Di rumahnya ini, ada Kholifah yang tak lain adalah bibi Hassan, ia kala dijumpai tampak sibuk mengasuh salah satu cucu yang masih balita.
Dikatakan Kholifah, Hassan yang merupakan keponakannya sejak kecil hidup susah dan sangat miskin.
"Hassan itu kalau bahasa kami anak umang, dari kecil ditinggal ayah meninggal dunia dan hidup miskin.
Ibunya harus menghidupi empat anak dengan upahan merumput di ladang dan menebas," ungkap Kholifah.
• Bawaslu Sumsel Terima 21 Kasus Netralitas ASN di Pilkada 2020, Terbanyak di Muratara 19 ASN Disanksi
Hassan bersama kakak sulungnya, Mulyadi (sudah meninggal), dan dua adik perempuan terpaksa ikut banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Selama SD, Hassan itu sering dihina dan diejek dan disuruh temannya, namanya anak umang bahasa kami atau anak yatim.
Hassan itu pendiam, tapi anaknya pintar dan tak banyak ulah," kenang sang bibi.
Kholifah menuturkan, ayah Hassan bernama Aziz meninggal dunia ketika Hasanuddin duduk di bangku kelas 4 SD Negeri 62 Desa Karangan, Kecamatan RKT, Prabumulih.
Sementara sang ibu bernama Siti Una meninggal pada tahun 2012.

"Hassan dan keluarga tinggal di rumah milik neneknya di sebelah rumah kami ini, dulu rumah panggung ini banyak tampalan sekarang sudah berapa kali direnovasi," tuturnya seraya menyebutkan rumah Hasan no 031 Dusun 1 Desa Karangan Kecamatan RKT Prabumulih.
• Ngaku Mau ke Mal, Polisi Temukan Chat Ajakan Demo dari HP Belasan Pelajar di Palembang
Setelah tamat Sekolah Dasar, Hassan lalu dibawa pamannya yang juga tentara untuk sekolah di SMP di Palembang dan ketika itu dirinya terpaksa banting tulang jualan gorengan, keripik, empek-empek, dan lainnya untuk membantu keuangan selama sekolah.
"Hassan tu rajin, dia rela jualan gorengan, empek-empek, keripik saat sekolah di Palembang," lanjutnya.
Lalu saat SMA, mantan Asrena Kasad Mayor Jenderal TNI Hassanudin SIP MM bersekolah di SMA Negeri 6 Palembang hingga tamat.
"Dia dilarang oleh pamannya Ganjar Iman (dulu polisi sekarang anggota DPRD Prabumulih) untuk jualan," kata Kholifah.
Kholifah melanjutkan, Ganjar Iman saat itu pindah tugas menjadi anggota polisi di Bangka dan mengajak Hasanuddin.
• Bermodalkan Bukti Pesan WhatsApp Ajakan Demo, 8 Pemuda Diamankan Polisi, Kami Kan Cuma Mau ke Mall
Ketika itu Hasanuddin dikuliahkan sekolah PGSD dengan lama pendidikan satu tahun (D1) dan Hasan yang dikenal pandai dalam bergaul kembali melanjutkan pendidikan D3 Kimia.
"Kalau pamannya Ganjar pengen dia jadi Guru, tapi pamannya tentara yang di Palembang ingin Hasan jadi tentara sesuai keinginan Hasan.
Makanya kemudian diam-diam masuk mendaftar sebagai tentara, dia masuk secaba umum, sudah itu tidak lama daftar Akabri (Akmil) yang tiga tahun itu ialah lulus di Palembang," kenangnya.
Kholifah menuturkan, kakak tertua Hasan telah meninggal dunia dan dua adik perempuannya yakni Nuriyah dan Rosita tinggal di Desa Karang Bindu Kecamatan RKT Prabumulih.
• Boyong 4 Anak Sule Fitting Baju, Nathalie Holscher Bungkam Disinggung Persiapan Nikah: Alhamdulillah
"Walau sudah jadi orang besar Hasan tidak lupa dengan keluarga, dia sering pulang dan sering ngajak keluarga ke jakarta dan ke tempat dia tinggal, terakhir tahun kemarin ke Prabumulih reuni dengan teman SD nya," lanjutnya.