Taman Satwa Taru Jurug

Taman Satwa Taru Jurug, Nostalgia Lagu Gesang dan Didi Kempot, Panggung Keroncong akan Diperbaiki

Saat ini Taman Satwa Taru Jurug berada di bawah naungan Perusahaan Umum Daerah (PUD) dan dipimpin oleh seorang direktur, Bimo Wahyu Widodo namanya

Editor: aminuddin
SRIPOKU.COM/RAHMALIYAH
Ilustrasi Taman Dharma Wanita di Jalan POM IX Palembang 

Aneka Rupa Satwa 

Apabila berkunjung ke Taman Satwa Taru Jurug akan disambut sejumlah payung tergelantung di atas jalan setelah registrasi.

Berjalan beberapa meter pengunjung padat melihat dua ekor gajah yang ditempatkan pada sebuah kandang besar di antara cekungan tanah.

Masuk lebih dalam, pengunjung akan disuguhkan ratusan ekor dengan beragam jenis satwa.

Menurut Bagian Operasional Taman Satwa Taru  Jurug, Siti Nuraeni, terdapat 80 jenis satwa dengan jumlah keseluruhan 408 ekor.

Namun hewan-hewan tersebut berada di bawah wewenang Balai Konservasi Sumber Daya Alam Pemerintah Kota Surakarta.

Sehingga pihak Taman Satwa Taru Jurug  hanya bertugas pada perawatan dan pelestarian.

Meskipun demikian, masyarakat juga banyak yang ikut menyumbang hewan kepada pihak Taman Satwa Taru Jurug.

Siti Nuraeni menjelaskan masyarakat menyumbangkan hewannya karena dilindungi oleh undang-undang atau dikhawatirkan dapat mengancam manusia apabila dirawat secara pribadi.

Ada juga masyarakat yang hanya menitipkan hewannya sehingga sewaktu-waktu hewan tersebut dapat diambil oleh pemiliknya.

Namun kedatangan hewan paling banyak adalah dari hasil pertukaran dari kebun binatang lain, seperti dari Ragunan dan Gembira Loka.

Kegiatan pertukaran hewan menurut Siti merupakan hal umum terjadi, sehingga dapat membantu kebun binatang yang kekurangan hewan atau kelebihan kapasitas huni bagi para hewan.

MIRIS Taman Kota Lahat, Dulu Idola Kini Terbengkalai, Bau Tak Sedap dan Dipenuhi Sampah

Demi memenuhi kebutuhan perawatan para hewan, baik pangan hingga kesehatan, Siti menyebut setiap bulannya Taman Satwa Taru  Jurug harus menghabiskan 120 juta.

Dari keseluruhan dana, paling banyak dihabiskan untuk hewan karnivora yang membutuhkan daging segar tiap harinya.

Sedangkan hewan herbivora dengan kebutuhan konsumsi paling mahal adalah gajah yang setiap harinya harus disediakan rumput sebanyak 20 kilogram di tambah buah serta sayuran.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved