Taman Satwa Taru Jurug

Taman Satwa Taru Jurug, Nostalgia Lagu Gesang dan Didi Kempot, Panggung Keroncong akan Diperbaiki

Saat ini Taman Satwa Taru Jurug berada di bawah naungan Perusahaan Umum Daerah (PUD) dan dipimpin oleh seorang direktur, Bimo Wahyu Widodo namanya

Editor: aminuddin
SRIPOKU.COM/RAHMALIYAH
Ilustrasi Taman Dharma Wanita di Jalan POM IX Palembang 

Taman hiburan itu berisi atas beragam satwa dan fauna serta telaga dengan beragam ikan di dalamnya.

Namun seiring perkembangan zaman terutama setelah Indonesia merdeka, keberadaan Kota Surakarta semakin ramai.

Taman Sriwedari yang di pusat Kota semakin bising dengan lalu lalang pengendara.

Hal ini berdampak pada kondisi kesehatan fisik dan mental para satwa yang habitatnya adalah hutan dan alam liar.

Akhirnya di tahun 1983, Pemerintah Kota Surakarta mendirikan sebuah kebun binatang di Kelurahan Jurug yang berada di ujung timur kota dan berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar.

Manajer Pemasaran Taman Satwa Taru  Jurug, Nonot Hermanto menceritakan saat sebelum menjadi kebun binatang, lahan tersebut difungsikan sebagai area sirkuit motorcross, dikarenakan kondisi topografi Jurug yang berbukit dan cukup curam.

Baru di tahun 1976 setelah diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Supardjo Rustam, area tersebut berubah menjadi Taman Hiburan Rakyat dan dikelola oleh pihak swasta yaitu PT. Bengawan Permai.

Kabar Terbaru Kasus Perjudian di Taman Kenten, Polda Sumsel Buru 2 DPO, Ini Peran Pelaku

Hingga di tahun 1983 ketika hewan dari Sriwedari dipindahkan ke Jurug nama tempat itu berubah menjadi Taman Satwa Taru Jurug .

Pengelolanya pun digantikan oleh Yayasan Bina Satwa Taru Jurug di bawah naungan langsung Pemerintah Kota Surakarta.

Pada fase ini Taman Satwa Taru Jurug  juga difungsikan sebagai pusat konservasi hewan.

Setelah lebih dari tiga dekade berdiri, Taman Satwa Taru  Jurug sudah mengalami berkali-kali pergantian pengelola hingga akhirnya di tahun 2015 Pemerintah Kota Surakarta kembali mengambil alih melalui Perusahaan Umum Daerah.

Sebagai karyawan yang telah mengabdi lebih dari seperempat abad di Taman Satwa Taru Jurug, Nonot menuturkan Taman Satwa Taru  Jurug sempat mengalami masa puncak pada tahun 2002 hingga 2004 beberapa tahun setelah masa krisis moneter 1998-1999.

Cerita Warga Dekat Lokasi Penggerebakan Judi di Taman Kenten Palembang, Mobil Mahal Sering Seliweran

Setelah itu Taman Satwa Taru Jurug  harus bersaing dengan banyak wahana wisata lainnya yang terletak di Kota Surakarta dan sekitarnya.

Ditambah lagi banyak wisata alternatif yang saat ini mulai berkembang dengan menawarkan spot foto menarik untuk diunggah di media sosial.

Nonot menuturkan sejak 2015 pihaknya mulai mengambangkan beragam wisata dengan konsep fotografi yang unik, seperti memberi makan kelinci atau rusa dan hewan tidak berbahaya lainnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved