Virus Corona di Sumsel
Kisah Pasutri di Palembang Sukarela Semprot Disinfektan, Uang dari Masjid Diam-diam Masuk Kotak Amal
Mereka tidak mematok harga, tetapi teramat sering pemilik rumah yang meminta disemprotkan disifenktan memberi mereka uang.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Bingung tidak ada yang bisa dikerjakan di masa pandemi Virus Corona, pasangan suami istri Hariyanto dan Rizky Maylan Sari terbesit ide menerima jasa penyemprotan disinfektan, entah itu kediaman pribadi ataupun tempat beribadah.
Mereka tidak mematok harga, tetapi teramat sering pemilik rumah yang meminta disemprotkan disifenktan memberi mereka uang.
Apalagi, saat penyemprotan, keduanya juga ada mengajak beberapa rekan.
• Berlumur Darah hingga Tewas di Tempat, 7 Driver Taksol Ini jadi Korban Kekejaman Begal di Palembang
"Tapi, kalau masjid, sangat kami tolak. Pernah ada yang maksa untuk menerima, tapi diam-diam uangnya kami masukkan ke dalam kotak amal masjid itu," kata Hariyanto, Jumat (18/9/2020).
Saat menyemprotkan disinfektan, Hariyanto mengatakan, semua bahan dan peralatan ia dan istrinya yang siapkan.
Demi untuk melaksanakan kegiatan ini, ia dan istri rela merogoh kocek pribadi untuk membeli alat penyemprotan berukuran kecil.
Hariyanyo mengatakan, kegiatan ini sering mereka lakukan di awal masa pandemi Covid-19 mulai masuk di Palembang.
Saat itu, pemerintah menyerukan untuk masyarakat berdiam diri di rumah yang membuat usaha tour and travel yang dijalankan Haryanto dan istrinya tak bisa jalan.

"Kita ada Kirana Tour and Travel, tapi saat pandemi itu benar-benar tidak bisa bergerak sampai saat ini," kata pria penyuka alat musik drum ini.
• Dua Sohib di Palembang Ini Enam Kali Mencuri Motor di Kawasan Rumah Susun 23 Ilir
Beberapa hari berdiam diri di rumah, Haryanto mengatakan, membuat ia dan istrinya pusing. Lantaran melihat kegiatan di luar rumah masih saja ramai, timbul ide dari sang istri untuk menyemprotkan disinfektan dari rumah ke rumah tanpa meminta bayaran.
"Jadi, tujuannya hanya untuk mencari kegiatan saja," kata Haryanto.

Sejak diedarkan melalui media sosial, permintaan penyemprotan disinfektan terus mengalir. Haryanto dan istrinya tidak ambil pusing meski terkadang ada order penyemprotan jauh dari kediaman mereka tinggal.
"Kalau sekarang sudah jarang kita lakukan, tetapi alat-alatnya masih ada di kita," tutup Haryanto.