Cakada Adu Gengsi Pamer Massa
KPU Muratara secara ketat menerapkan protokol kesehatan selama pendaftaran ketiga calon tersebut khususnya di dalam lingkungan kantor KPU.
MURATARA, SRIPO -- Di Kabupaten Muratara, dua calon Kepala Daerah mendapat teguran keras dari Kemendagri, yakni Bupati Syarif Hidayat dan Wakil Bupati Devi Suhartoni.
Bupati Muratara Syarif Hidayat mendapat teguran tertulis dari Mendagri melalui Gubernur Sumsel karena telah menimbulkan kerumunan massa.
Begitupun Wakil Bupati Muratara Devi Suhartoni juga mendapat teguran tertulis dari Mendagri melalui Gubernur Sumsel karena telah menimbulkan kerumunan massa.
Dua petahana yang sama-sama ingin mencalonkan diri sebagai Bupati Muratara di Pilkada 2020 itu melanggar protokol kesehatan dalam tahapan Pilkada.
• Bandel Langsung Diganti, Jika Calon Kepala Daerah Langgar Protokol Covid
Keduanya mengumpulkan massa dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan kerumunan orang saat mendaftar ke KPU Muratara tanggal 4 September 2020 lalu.
Tak hanya Syarif Hidayat dan Devi Suhartoni, calon Kepala Daerah dari jalur perseorangan Akisropi Ayub juga mengumpulkan massa dalam jumlah banyak saat mendaftar ke KPU.
Ketiga calon Kepala Daerah yang akan bertarung di Pilkada Muratara 2020 tersebut seolah berlomba-lomba ingin menunjukkan gengsi siapa paling banyak massa.
Ketua KPU Muratara, Agus Maryanto menyatakan dari awal pihaknya sudah mengingatkan kepada seluruh calon agar tidak mengajak massa yang banyak saat mendaftar ke KPU.
• Deklarasi Kepatuhan Protokes & Kampanye Masker, Kapolres PALI Serukan Pilkada Aman, Damai dan Sehat
"Sebelum pendaftaran kita sudah rapat koordinasi, berdasarkan kesepakatan bersama bahwa tidak boleh membawa massa yang banyak, sudah kita ingatkan itu," kata Agus, Jumat (11/9/2020).
KPU Muratara juga telah menyiapkan zoom meeting dan menayangkan proses pendaftaran secara langsung melalui media sosial guna mencegah terjadinya kerumunan.
Menurut Agus, KPU Muratara secara ketat menerapkan protokol kesehatan selama pendaftaran ketiga calon tersebut khususnya di dalam lingkungan kantor KPU.
"Kami ketat sekali, orang masuk dibatasi, tempat duduk diatur, sebelum masuk dicek suhu tubuhnya dulu, tempat cuci tangan atau hand sanitizer sudah kami sediakan," ujar Agus.
• Video OKU Gelorakan Pilkada Aman, Damai dan Sehat
Ia menyayangkan calon Kepala Daerah membawa massa dalam jumlah banyak sehingga terjadi kerumunan di luar gerbang kantor KPU.
Ketua Bawaslu Muratara, Munawir mengatakan teguran keras dari Kemendagri tersebut menjadi cambuk bagi calon Kepala Daerah maupun penyelenggara.
Bawaslu mengimbau kepada seluruh bakal pasangan calon di Pilkada Muratara 2020 agar tidak mengulangi kesalahan yang sama pada tahapan Pilkada selanjutnya.
