Virus Corona di Sumsel
Kasus Kematian Covid-19 di Sumsel di Atas Nasional, Naik Jadi 5,9 Persen, Ini Penyebabnya
Kasus kematian Covid-19 di Sumsel mengalami peningkatan mencapai 5,92 persen dari total kasus virus corona yang terjadi di Bumi Sriwijaya.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Yandi Triansyah
Menurutnya, pemeriksaan di Sumsel belum dilakukan secara masif.
Selama enam bulan pandemik sejak kasus positif pertama terjadi akhir Maret 2020, baru 22.085 orang yang diperiksa. Dari jumlah tersebut 4.745 kasus atau 27,49 persen adalah pasien positif.
Dengan angka ini, Sumsel berada di peringkat ke-10 sebagai daerah dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di Indonesia.
" Kita tidak pernah tahu di mana sumber penularan dan di mana titik penularan paling rawan," ungkapnya.
Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Yusri menambahkan tracing yang dilakukan belum terlalu masif.
Hal itu sejak berlakunya pedoman, pencegahan, dan pengendalian Covid-19, terkait pemeriksaan pasien haruslah bergejala saja atau petugas kesehatan.
Hal ini berdampak pada penurunan pemeriksaan spesimen.
Pemeriksaan sampel yang masuk ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang hanya 200 hingga 300 sampel per hari.
"Sebelum pedoman baru diterapkan, pemeriksaan sampel di Sumsel bisa mencapai 800 sampel per hari," ujar Yusri.