Virus Corona di Sumsel
Kasus Kematian Covid-19 di Sumsel di Atas Nasional, Naik Jadi 5,9 Persen, Ini Penyebabnya
Kasus kematian Covid-19 di Sumsel mengalami peningkatan mencapai 5,92 persen dari total kasus virus corona yang terjadi di Bumi Sriwijaya.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Yandi Triansyah
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kasus kematian Covid-19 di Sumsel mengalami peningkatan mencapai 5,92 persen dari total kasus virus corona yang terjadi di Bumi Sriwijaya.
Persentase tersebut melampui angka kematian secara nasional yakni 4,1 persen, Kamis (10/9/2020).
Terhitung, Rabu (9/9/2020), ada penambahan lima orang meninggal dunia.
Sehingga total keseluruhan korban yang meninggal karena Covid-19 di Sumsel mencapai 288 orang.
Epidemiolog Universitas Sriwijaya (Unsri), Dr. Iche Andriany Liberty menilai pandemi Covid-19 di Sumsel mengalami dua fenomena baik dan buruk.
Baiknya, kasus sembuh melonjak drastis.
Namun sayangnya jumlah itu diiringi pula dengan angka kematian yang cukup tinggi.
Tingginya angka kematian yang terjadi di Sumsel, ternyata juga tak dibarengi dengan tracking dan penelusuran kasus positif secara menyeluruh.
Di luar Palembang, masih banyak daerah yang proses tracing-nya rendah.
"Kasus kematian di Sumsel masih besar dibanding provinsi lain di Indonesia.
Kasus sembuh memang melonjak tajam, tetapi angka kematian mengalami peningkatan cukup signifikan," katanya.
• Kasus Aktif Corona di Palembang Berjumlah 495 Orang, 237 Orang Jalani Isolasi Mandiri
• VIRAL Surat Pernyataan Keluarga Pasien di Lubuklinggau Karena Tidak Terima Dinyatakan Positif Corona
Dari data gugus tugas daerah, kasus kematian tertinggi terjadi di Palembang hingga 157 orang, lalu Banyuasin 32 orang, Muara Enim 16 orang, Lubuk Linggau sembilan orang, Muba sembilan orang, OKU tujuh orang, Lahat enam orang, dan Ogan Ilir enam orang, serta OKI 5 orang .
Lalu kabupaten OKU Timur merenggut empat orang, ditambah Muratara dan Mura masing-masing tiga orang.
Sedangkan Pagaralam kehilangan dua orang, dan Empat Lawang dan luar wilayah masing-masing satu orang meninggal akibat Covid-19.
"Angka kematiannya sampai sembilan persen tapi kasus positif rendah.
Itulah yang menyebabkan angka kematian di Sumsel tinggi melebihi kematian secara nasional yakni 4,1 persen," jelas Iche