Liputan Eksklusif

Alamak Bos Cicipi Bansos, Pengusaha Terima Kartu Prakerja

Tidak sedikit para pengusaha hingga pekerja swasta di Palembang dengan leluasa mendapatkan dana dari kartu Prakerja sebesar Rp 3,55 juta.

Editor: Soegeng Haryadi
DOK. SRIPO
Alamak Bos Cicipi Bansos 

Pria yang sehari-hari akrab bekerja di dunia maya, membuat pria berkumis ini dengan mudah menjawab pertanyaan motivasi selama 16 menit.

"Awalnya iseng, eh ternyata saya lulus. Tesnya juga mudah menurut saya. Lumayanlah dapat Rp 600 ribu selama 4 bulan," jelasnya.

Seperti diketahui, Kartu Prakerja merupakan sebuah kartu yang digalangkan dalam rangka program pelatihan dan pembinaan warga negara Indonesia yang belum memiliki keterampilan.

Kartu tersebut dipromosikan oleh Presiden Joko Widodo pada masa kampanye Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, bersama dengan KIP Kuliah dan Kartu sembako murah.

Program ini diperuntukkan kepada masyarakat yang sudah berusia di atas 18 tahun dan tidak sedang berpendidikan formal.

Di tengah pandemi Corona, pemerintah juga memutuskan untuk memprioritaskan masyarakat korban pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai peserta program Kartu Prakerja.

Peminat yang lolos, bakal menerima insentif hingga Rp3,55 juta dan terdiri dari tiga elemen.

Biaya pelatihan kompetensi Rp1 juta, uang tunai Rp600.000 per bulan dan diberikan hingga empat kali, serta insentif Rp150.000 jika sudah merampungkan pelatihan dan mengisi survei evaluasi program.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Palembang, M Yanuarpan mengatakan program kartu prakerja tersebut diperuntukkan untuk masyarakat yang menganggur tidak memiliki keterampilan dan masyarakat yang terdampak Covid-19.

Ia pun mengaku sangat miris jika benar orang yang masuk dalam kategori mampu justru mendapatkan bantuan tersebut.

"Tentu kita sangat prihatin, karena program ini benar-benar untuk orang membutuhkan. Bukan untuk orang yang sudah berduit," terangnya.

Yanuar menyebut, Dinas Ketenagakerjaan Palembang tak bisa mendata siapa-siapa saja penerima manfaat.

Sebab, program tersebut merupakan kewenangan pusat dan diatur oleh Kementerian.

Sejak awal munculnya kartu prakerja, Yanuar mengklaim pihaknya telah membantu buruh atau orang yang tak memiliki akses internet untuk mendaftar melalui komputer di kantor Disnaker Palembang.

Selain menyediakan alat, Disnaker Palembang juga memberikan pendamping kepada masyarakat untuk mengikuti rangkaian tes.

"Terlepas dapat atau tidaknya seseorang bantuan itu kan deteksi langsung dari sistem. Yang jelas kita sudah memberikan bantuan," beber Yanuarpan. (oca)

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved