D614G Mutasi dari SARS-COV-2, Lebih Mudah Menular Ketimbang Covid-19 tapi Resiko Kematian Ringan
Covid-19 dengan mutasi yang lebih cepat menular ini, gejala yang terlihat mirip sekali dengan influenza atau seperti flu biasa.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mutasi SARS-CoV-2 dengan nama D614G disebut 10 kali lebih mudah menular, namun fatalitas mutasi ini menyebabkan kematian yang tergolong ringan.
Lalu, dengan mutasi D614G ini, apakah Covid-19 dapat dikatakan menjadi mirip seperti flu biasa?
Prof Dr dr Yuwono M Biomed selaku seorang ahli mikrobiologi di Sumsel mengatakan Covid-19 ini masih satu kelompok dalam Influenza like illness (ILI) atau penyakit serupa influenza.
• Napi Rutan Prabumulih Ditangkap Peras Perempuan, Rutan: Kasusnya Sudah Lama, Malah Sudah P21
"Kira-kira bisa dikatakan seperti itu, karena virus RNA yang gejalanya termasuk kelompok ILI," ujarnya, Kamis (3/9/2020).
Jika dibandingkan, Sars pada tahun 2002 lalu dengan influenza terlihat sekali perbedaannya.
Namun saat ini, Covid-19 dengan mutasi yang lebih cepat menular ini, gejala yang terlihat mirip sekali dengan influenza atau seperti flu biasa.
"Oleh karena itu juga, kemarin Kemenkes juga sudah bilang jangan ada stigma buruk lagi terhadap orang yang positif, anggap biasa saja," ujarnya.
• Diduga Manfaatkan Fasilitas Saat Covid-19, Napi Rutan Prabumulih Video Call Jadi Polri & Peras Cewek
Menurutnya, awal Covid-19 masuk juga dirinya sudah menyatakan demikian, namun karena masih hangat dan terdapat ketakutan ditengah masyarakat, statement tersebut menjadi tidak tepat.
Sebelumnya, laporan mengenai mutasi D614G tersebut bukan suatu keanehan lagi, karena sudah ditemukan pertama kali di Amerika.
Kemudian mutasi tersebut ditemukan juga di Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia.
Namun menurutnya, potensi mutasi D614G tersebut sebenarnya dapat dikatakan sudah ada sejak awal di Indonesia.
• Penipu Online Auto Minta Maaf, Begitu Ditransfer Ternyata yang Ditipu Kaesang Pangarep Anak Jokowi
"Tidak aneh temuan Mutasi D614G tersebut, karena sebenarnya dilaporkan sudah ada di Indonesia sejak bulan Maret 2020 lalu," ujarnya, saat diwawancarai melalui telpon, Rabu (2/9/2020).
Hanya saja baru saat ini yang dilakukan analisis whole genome sequenscing atau sekuens genom utuh.
Yuwono juga mengatakan bahwa mutasi D614G dikatakan dapat 10 kali lebih mudah menyebar daripada SARS pada Tahun 2002.