Kenangan Ibunda Fedrik Tentang Anaknya Sebelum Meninggal Dunia: Dia Nak Ajak Aku ke Malaka

Hj Darmawati hanya terdiam, tidak ada air mata, tidak ada suara, wanita yang sudah lanjut usia ini hanya diam.

Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM / Leni Juwita
Hj Darmawati saksikan prosesi pemakaman Jaksa Fedrik melalui video dirumah kediamnnya di Jalan Pahlwan Kemarung Baturaja Senin (17/8/2020). 

SATU janji yang belum sempat ditunaikan oleh Jaksa Fedrik adalah membawa ibunda berobat ke Rumah Sakit di Malaka. Namun janji ini belum sempar tertunai lantaran terkendala pandemi covid-19.

Seperti yang dituturkan Darmawati (ibunda Fedrik), “ Fedrik nak ngajak aku ke Malaka untuk mengobati kakiku yang sering sakit,” kata Darmawati.

Menurut Darmawati, Fedrik memang memberikan perhatian yang besar terhadap kesehatan sang ibunda. Apalagi diusia Darmawati yang sudah berusia lanjut dan aktivitasnya sudah terbatas.

Jaksa Fedrik Dirawat di RS Sejak 13 Agustus, 3 Hari Dibantu Ventilator

Fedrik sangat ingin membawa ibunya berobat ke rumah sakit di negeri tetangga Malaysia.

Namun masih menunggu pandemi covid-19, namun sayangnya janji ingin membawa sang ibunda berobat ke RS di Malaka belum sempat tertunai.

Fedrik tutup usia pukul 11.00 di Rumah Sakit Bintaro Pondok Indah Jakarta. Senin (17/8/2020) karena terpapar covid-19.

Ibunda jaksa Fedrik (Hj Darmawati) menyaksikan prosesi pemakaman putera kesayangan hanya memalui vidio yang dikirim keluarganya dari TPU Tangerang Banten.

Kenangan Terakhir Saat Rayakan Idul Adha di Rumah Orang Tua, Fedrik Minta Dimasaki Pecel

Ekspresi wajah sang ibunda sulit digambarkan saat menyaksikan puteranya dimasukan keliang lahat.

Hj Darmawati hanya terdiam, tidak ada air mata, tidak ada suara, wanita yang sudah lanjut usia ini hanya diam, matanya tidak lepas dari layar HP yang dipegang oleh keponakannya.

Apalagi saat pemakaman tampak sangat sepi hanya dilakukan oleh petugas pemakaman berpakaian APD (Alat Pelindung Diri) sesuai protokuler covid-19.

Menurut ibunda Fedrik, sampai anaknya dimakamkan dia tidak mendapat informasi tentang penyakit anaknya. Beberapa tetangga yang mengaku kaget dengan meninggalnya Fedrik yang dinilai sangat mendadak, sebab baru sepuluh hari bertemu dengan Fedrik saat pulang kampung bersama isteri dan mertuanya ke kampung halaman.

Fedrik Adhar di Mata Tetangga, Dikenal Santun hingga Suka Berbagi, Semua Tetangga Dapat Oleh-oleh

Memang ada tetangga yang sempat menyebut-nyebut kalau Fedrik memang ada riwayat penyakit gula darah, namun belum terlalu serius.

Itulah sebabnya banyak warga tetangga Fedrik mengaku sangat kaget mendengar kabar Fedrik tutup usia karena terpapar covid-19. (eni)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved