Kenangan Terakhir Saat Rayakan Idul Adha di Rumah Orang Tua, Fedrik Minta Dimasaki Pecel
Menurut ibunda, waktu lebaran lalu, Fedrik sengaja meluangkan waktu disela-sela kesibukannya untuk menengok sang ibunda di Baturaja.
BATURAJA, SRIPO -- Kepulangan Jaksa Robertino Fedrik Adhar merayakan Hari Raya Idul Adha 1441 akhir Juli lalu rupanya menjadi kenangan terakhir kumpul keluarga di rumah kediaman orang tuanya di Kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan.
Menurut ibunda, waktu lebaran lalu, Fedrik sengaja meluangkan waktu disela-sela kesibukannya untuk menengok sang ibunda di Baturaja.
Fedrik mengajak serta isteri dan mertuanya. Kegembiraan Fedrik luar biasa, bahkan pria berusia 38 tahun itu dengan suka rela ikut membantu keluarganya menyiapkan bahan-bahan untuk membuat pecel.
• Fakta-fakta Jaksa Fedrik Adhar, Masih Pengantin Baru, Sempat Minta hal tak Terduga pas Idul Adha!
“Itu bumbu pecelnyo masih ado tersiso," kata salah seorang ibu-ibu yang sudah bersahabat karib dengan ibunda Fedrik.
Menurut wanita yang dipanggil bibi oleh Fedrik ini, dia sempat heran kenapa Fedrik ingin sekali makan pecel padahal sedang merayakan Idul Adha. Bahkan sang bibi sempat meledek Fedrik masak lebaran makan pecel, orang kalau lebaran menunya daging, ayam. Namun candaan wanita sahabat karib ibunya itu hanya dibalas senyum oleh Fedrik.
Fedrik dimata tetangganya sangat familiar, suka berbagi dan santun kepada siapapun. Saat pulang ke Baturaja, hampir semua tetangga dekatnya mendapat hadiah dan oleh-oleh dari Fedrik.
• Jaksa Fedrik Adhar Meninggal Karena Covid-19, Sang Ibunda di Baturaja Saksikan Pemakaman Lewat HP
“Pokoknyo tiap dio balek, selalu bagi-bagi, baik uang tunai maupun berupa pakaian,” kenang salah seorang tetangga Fedrik.
Sejumlah tetangga Fedrik memuji sikap dan sopan santun Fedrik yang masih melekat pada dirinya meskipun sudah menjadi jaksa terkenal.
Keluarga dan sanak saudara serta jiran tetangga mengaku kehilangan atas kepergian Fedrik yang secara mendadak. Saat pulang ke Baturaja Fedrik terlihat sangat sehat dan segar bugar.
Fedrik memang sempat pulang ke Baturaja selama 10 hari untuk menengok sang ibunda Hj Darmawati yang sudah uzur dan sakit-sakitan. Beberapa hari menjelang hari Raya Idul Adha sang ibunda yang sempat jatuh dan kakinya sakit. Hj Darmawati lalu dibawa berobat oleh Fedrik.
• Jaksa Fedrik Adhar Dimakamkan di Tangerang dengan Standar Covid-19, Ibu : Tidak Ada Penyakit Serius
Jaksa penuntut umum (JPU) dalam kasus penyiraman air keras terhadap Noel Baswedan, Robertino Fedrik Adhar Syaripuddin, meninggal dunia. Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengatakan, Fedrik Adhar tutup usia setelah terpapar Covid-19.
"Benar (meninggal karena Covid-19)," ujar Jaksa Agung ST Burhanuddin saat dikonfirmasi, Senin (17/8/2020) sore.
Diketahui, selain karena Covid-19, Fedrik juga meninggal karena mengalami komplikasi penyakit gula. Fedrik Adhar merupakan JPU yang menuntut dua terdakwa pelaku penyiraman penyidik KPK Novel Baswedan.
Dalam tuntutannya saat itu, dua pelaku, yakni Rahmat Kadir Mahulette dan Rony Bugis, dituntut hukuman satu tahun penjara.
• Penyebab Meninggalnya Jaksa Fedrik Adhar, Dimakamkan Prosedur Covid-19 di Tangerang
Sejumlah pihak pun menyesalkan tuntutan tersebut karena dianggap terlalu ringan. Adapun Fedrik mengawali karier sebagai jaksa dari Kejaksaan Negeri Palembang, Sumatera Selatan, pada 2013.
