Penyebab Ledakan di Beirut Lebanon, Ternyata Sudah Disimpan 6 Tahun Terakhir, Pemerintah Lakukan Ini

Mengenai ledakan di Beirut, Presiden Lebanon, Michael Aoun, memerintahkan patroli militer di kota dan berjanji akan melakukan ivestigasi.

Editor: adi kurniawan
Istimewa/handout
Helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di kawasan pelabuhan di Beirut 

SRIPOKU.COM -- Ledakan hebat mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut, pada Selasa (4/8/2020) pukul 06.07 sore waktu setempat.

Akibat ledakan tersebut, 100 orang dilaporkan tewas, sementara 4.000 orang lainnya dilaporkan terluka.

Dikutip Tribunnews dari CNN, ledakan di Beirut, Lebanon itu terjadi setelah kebakaran besar muncul di pelabuhan kota.

Mengenai penyebab ledakan di Beirut, Lebanon, sejumlah laporan mengabarkan hal bertentangan.

 

Namun, Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, kemudian memberikan pernyataan terkait penyebab ledakan.

Diab mengungkapkan penyebab ledakan di Beirut, Lebanon, terjadi karena sekitar 2.750 ton amonium nitrat, yang merupakan bahan peledak, disimpan di sebuah gudang selama enam tahun terakhir.

Gudang penyimpanan itu hanya berjarak beberapa menit dari pusat perbelanjaan dan pusat hiburan malam yang populer.

Korban Tewas Ledakan Beirut Capai 100 Orang, Warga Lebanon Beri Kesaksian Lebih Parah Dari 2016

Karena 2 Hal Ini Buronan Kakap Indonesia Berhasil Ditangkap di Amerika, Berikut Kronologinya

Ini Imbalan Yang Diminta Amerika Untuk Mengembalikan 2 Buronan Kakap Indonesia

Bahan itu, kata Kepala Keamanan Umum Lebanon, telah disita bertahun-tahun lalu.

Sebelumnya, sebuah laporan mengatakan penyebab ledakan adalah karena adanya kebakaran besar.

Ledakan yang terjadi pada Selasa sore itu menyebabkan guncangan di hampir semua tempat di Beirut.

Bahkan, bangunan sejauh 10 kilometer dari lokasi kejadian, juga mengalami kerusakan akibat ledakan itu.

Jalanan Beirut pun dipenuhi pecahan kaca dari bangunan yang terdampak.

Seorang saksi mengatakan kepada CNN, pelabuhan Beirut benar-benar hancur.

Di sisi lain, bangsal darurat saat ini dibanjiri korban terluka.

Sementara Palang Merah Lebanon melalui Twitternya, meminta sumbangan darah bagi korban selamat.

Satu di antara rumah sakit umum Beirut, Hitel Dieu, menerima sekitar 400 pasien terluka.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved