Reski Belajar Sendirian di Kelas, Orangtua tak Mampu Belikan Smartphone

Reski terpaksa datang ke sekolah setiap harinya lantaran merupakan anak dari keluarga tidak mampu.

Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM / Edison
Guru SMA Negeri 1 Prabumulih ketika memberikan pinjaman handphone ke Reski Setiawan dan ibunya. 

PRABUMULIH, SRIPO -- Sungguh miris nasib Reski Setiawan, pelajar SMA Negeri 1 Kota Prabumulih. Disaat para pelajar lain belajar sistem daring menggunakan smartphone di rumah masing-masing, Reski justru belajar dengan datang ke sekolah tiap pagi.

Anak ke dua dari tiga bersaudara pasangan Samiri dan Latiga ini selama seminggu terakhir datang ke sekolah sekitar pukul 06.45 untuk belajar di sekolah dan pulang pukul 14.30. Reski terpaksa datang ke sekolah setiap harinya lantaran merupakan anak dari keluarga tidak mampu.

Reski harus datang pagi ke sekolah untuk mendapat pelajaran dari guru lantaran keluarga tak memiliki handphone.

Perjuangan Pelajar di Pelosok Belajar Sistem Daring, Daki Bukit Cari Sinyal

Sang ayah yang hanya bekerja sebagai buruh harian dan sang ibu menderita sakit Lupus sejak lama membuat keluarga mengalami keterbatasan ekonomi.

Jangankan untuk membeli smartphone, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sang ayah harus banting tulang.

Selain kondisi ekonomi sulit, keluarga Reski sebelumnya juga hanya tinggal di rumah yang buruk dan tidak layak huni.

Uang Transport Guru di PALI Dicairkan, Bisa Isi Kuota Internet Buat Belajar Daring

Namun beruntung keluarga ini telah memiliki rumah berkat bantuan dibangun pemerintah kota Prabumulih melalui program bangun rumah baru layak huni.

Namun meski dengan keterbatasan ekonomi tersebut, Reski Setiawan tetap tekun belajar dan tidak mengeluh untuk tetap datang ke sekolah setiap hari.

Pihak sekolah melalui dana komite kemudian memberikan pinjaman handphone dan pemberian kuota untuk Reski belajar daring dari rumahnya.

Handphone yang Digunakan untuk Belajar Daring Dijambret, Seorang Pelajar Kini Sibuk Cari Pinjaman

"Selama seminggu awal pembelajaran daring memang ada satu siswa yang selalu datang ke sekolah karena memang benar-benar tidak punya HP untuk daring yakni Reski Setiawan. Jadi sekolah berinisiatif meminjamkan HP, kasihan kalau harus datang pukul 06.45 sampai 14.30 setiap hari ke sekolah jadi lebih efektif dipinjamkan hp dan kuota diisikan," ungkap Kepala SMAN 1 Prabumulih, Freni Listiyan SPd MSi ketika diwawancarai, Minggu (26/7/2020).

Freni mengatakan, selain meminjamkan handphone dan mengisi kuota ke Reski Setiawan, pihak SMAN 1 Prabumulih juga memberikan bantuan kuota internet bagi 46 pelajar yang tidak mampu.

"Data awal 46 pelajar namun bertambah menjadi sekitar 50an siswa berasal dari keluarga tidak mampu yang kita berikan bantuan kuota internet. Bantuan diberikan berupa kuota internet, bukan berupa uang dan sumber dana pembelian kuota dari dana Bos," katanya.

Tak Punya Uang Buat Beli HP, Pelajar SMAN 1 Prabumulih Reski Datangi ke Sekolah Demi Bisa Belajar

Ditanya sampai kapan handphone akan dipinjamkan, Freni mengaku handphone akan dipinjamkan selama anak tersebut membutuhkan.

"Untuk HP sendiri dibeli pakai dana komite sekolah dan sudah izin dengan ketua komite, memang prinsipnya dana tersebut untuk sharing orangtua siswa yang mampu membantu siswa yang kurang mampu, sehingga bisa belajar dan mendapatkan fasilitas yang sama dengan siswa yang lain. Selain itu dana itu digunakan untuk peningkatan mutu sekolah baik sarana prasarana dan program-program sekolah lainnya," tuturnya.

Sementara Reski Setiawan dan keluarga mengaku senang mendapat pinjaman handphone lengkap dengan aplikasi dan kuota internet dari sekolah.

"Senang diberikan pinjaman handphone, bisa belajar lewat handphone secara online. Seminggu ini ke sekolah karena memang tak punya handphone," kata pelajar usia 18 tahun itu lugu. (eds)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved