Kisah Darmina, Ibu Yang Digugat Anak & Cucu Karena Harta Warisan, Tak Pernah Dijenguk Lalu Digugat
Nasib tragis dialami oleh Hj Darmina, warga Kelurahan Kedondong Raye, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Penulis: Mat Bodok | Editor: adi kurniawan
Laporan Wartawan Sripoku.com, Mat Bodok
SRIPOKU.COM, BANYUASIN -- Nasib tragis dialami oleh Hj Darmina, warga Kelurahan Kedondong Raye, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Saat ini dirinya sedang berjuang menghadapi gugatan yang diajukan tiga anak perempuannya dan cucu.
Ia menceritakan, sebelum gugatan datang, ketiga anaknya sudah jarang menjalin silaturahmi dengan dirinya terhitung sejak suami Darmina, Aplaha Kajim, meninggal dunia 2019 lalu.
Jangankan untuk tatap muka, sekedar komunikasi via telepon pun hampir tidak pernah.
"Tidak pernah, tahu-tahu ada surat dari pengadilan," kata Darmina.
Diakui Darmina, ketika menjelang lebaran puasa, anaknya yang nomor 3 bernama Aprilina pernah mengirim bingkisan. Tapi orangnya tidak datang ke rumah sampai sekarang.
Sama halnya dengan Herawati, anak pertama, dan Mila Katuarina, anak keempat, semenjak bapaknya meninggal sampai sekarang tidak pernah melihat Darmina.
• Peringatan Dini Gelombang Tinggi Dari BMKG 25 Juli 2020: Ketinggian Capai 6 Meter
• Jadi Madu Ibunya Sendiri, Remaja Ini Juga Direstui Ayah Menikah Dengan Ayah Tiri Demi Sepetak Sawah
• Berikut Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah, Dilengkapi Doa Buka Puasa
Sementara Alpian, cucunya yang ikut menggugat, sempat datang ke rumah hanya minta uang saja.
Hanya anak bungsunya, Dewi Shinta, yang masih peduli sama dirinya. Hingga kini masih berkomunikasi dan pernah datang ke rumah.
"Karena Dewi tahu dan pernah merasakan merawat saya selama 5 tahun," tutur Darmina yang merasa lega dan nyaman hidup bersama Angga cucunya yang bisa mengurusi dan memenuhi kebutuhan pokok dirinya.
Nenek berusia 78 Tahun ini, ketika ditanya mengenai tempat tinggal mengapa harus memilih tinggal bersama Angga bila dibandingkan dengan ke empat anak perempuannya yang sudah mapan hidup. Darmina, dengan senyum semunya menjawab, dirinya sudah tahu rahasia anak perempuannya sehingga tak mau hidup bersama mereka.
Oleh sebab itu, Darmina lebih memilih tinggal bersama Angga dan istrinya serta kedua cucunya yang selalu membuat semangat hidup.
"Saya pernah nginap di rumah Aprilina. Saya tak tahan soal makan. Aprilina selalu mainkan matanya dengan menjelitkan mata ke arah saya kalau mau makan," ungkap Darmina.
Berbeda dengan Herawati, dirinya pernah menginap di rumahnya, malahan dirinya sebagai orangtua selalu diejek dengan memperlihatkan bokongnya.