Sumsel Virtual Fest 2020
Asal Usul Nasi Gemuk, Ternyata Hidangan Sakral di Palembang Kelas Hotel Bintang 5 Untuk Perayaan Ini
Mayoritas masyarakat di Palembang, tiap pagi hari sudah banyak menjual nasi gemuk, untuk sarapan.
"Anak-anak di masa itu dihiasi dengan pakaian adat dan diarak keliling kampung," kata dia.
Budaya ini kata dia, membuat si anak bahagia karena sudah menamatkan kitab suci yang sungguh tak mudah.
• Kabar Terbaru Covid-19 di Sumsel, Kembali Bertambah 67 Kasus, Kini Total 2.899 Orang Positif
• Gaya Hidup Berubah Selama Pandemi, Stoper Muba Babel United Lakukan Cara Ini Hibur Putri Kembarnya
"Zaman kami, untuk bisa membaca Quran mesti lancar membaca "turutan", bacaan huruf hijaiyyah yang ditulis besar-besar dan diberi baris fathah, kasroh, dan dhommah, juga dilengkapi dengan huruf sambungnya," kata dia.
Selain itu, momen bertambahnya usia pun biasanya sama.
Keluarga-keluarga tertentu menghidangkan nasi gemuk sambil berdoa untuk keberkahan usia zuriyat mereka.
Di samping untuk makan bersama, nasi gemuk pun dicicipkan jiron tetangga.
• GAJI 13 tak Ada Kejelasan, PNS Dirundung Duka, Pencairannya Terhambat Karena Ini
• BREAKING NEWS: Enam Warga Kedapatan Bakar Lahan, Dua dari OKI dan 4 dari Kabupaten PALI
Acara-acara istimewa tak luput dari perhatian masyarakat Palembang.
Orang Palembang biasanya merayakannya dengan sedekah nasi gemuk.
Lauk yang biasa mengiringinya adalah telur rebus, sambel cenge, ikan teri, dan kemplang abang.
"Mengapa diarani 'dinamakan' nasi gemuk? Leksem "gemuk" dalam bahasa Melayu Palembang bermakna ambigu. Pertama, gemuk berarti ‘gendut’.
"Gemuk nian awak anak kau ni," 'Gendut sekali badan anakmu ini'. Gemuk juga bisa bermakna 'gurih'.
Misal, "Gemuk manis raso bubur talam ini", 'Gurih manis rasa bubur talam ini'" kata dia.
Nasi gemuk dimasak dengan santan, diberi sedikit garam, serai, dan daun salam.
Oleh karena itu, rasanya gurih dan harum aromanya.
Lebih-lebih setelah ditaburi bawang goreng dan disantap dengan pernak-perniknya.

Identitas nasi gemuk sebagai santapan istimewa kini berubah.