Virus Corona

Sejak Berada di Dalam Kandungan Seorang Bayi Terinfeksi Covid-19, tapi Bisa Sembuh Tanpa Obat Khusus

Seorang bayi laki-laki divonis dokter terinfeksi virus corona sejak dalam kandungan. Kini nasib bayi asal Perancis tersebut sudah lahir dan berangsur

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/ANTON
Ilustrasi Hamil 

SRIPOKU.COM -- Seorang bayi laki-laki divonis dokter terinfeksi virus corona sejak dalam kandungan.

Kini nasib bayi asal Perancis tersebut sudah lahir dan berangsur membaik.

Akan tetapi, sejak bayi itu pulih secara bertahap tanpa bantuan, tidak ada obat khusus yang diberikan.

Dilansir dari The Guardian, melalui Kompas.com Rabu (15/7/2020), bayi laki-laki yang baru lahir tersebut mengalami peradangan di otak bagian dalam beberapa hari setelah dilahirkan.

Dokter menyebut suatu kondisi yang muncul setelah virus baru ini melewati plasenta dan menyebabkan infeksi sebelum kelahiran.

Unggah Video Latihan, Tyson Fury Tebar Ancaman kepada Deontay Wilder

 

Rasakan Manfaat UHC 3 Warga Bayung Lencir Sukses Jalani Operasi Tumor, Begini Kisahnya

Kasus ini diklaim sebagai yang pertama kalinya terjadi, yang mana Covid-19 terbukti diturunkan dari seorang ibu hamil pada bayinya di dalam kandungan.

Studi kasus ini telah diterbitkan di jurnal Nature Communications, mengikuti kelahiran sejumlah bayi dengan membawa Covid-19 yang dicurigai dokter tertular virus di dalam rahim.

Ibu hamil dengan positif Covid-19 Studi ini berdasarkan kasus yang terjadi pada Maret lalu, saat seorang ibu hamil berusia 23 tahun dirawat dengan gejala demam dan batuk parah setelah tertular virus corona pada akhir trimester ketiga.

Ibu muda ini dinyatakan positif Covid-19 sesaat setelah kedatangannya di rumah sakit.

Jadwal Sholat Wajib 5 Waktu untuk Kota Palembang Kamis 16 Juli 2020, Lengkap dengan Niat Sholat

 

Prakiraan Cuaca BMKG Kota Palembang Hari Ini Kamis 16 Juli 2020, Siang Diprediksi Akan Hujan Sedang

Selanjutnya, tiga hari setelah mendapat perawatan, bayi di dalam kandungan terus dipantau dan dokter mengungkapkan adanya gangguan pada bayinya.

Operasi caesar darurat akhirnya dilakukan oleh dokter dan pasien tersebut dibius total, sedangkan bayinya segera diisolasi di unit perawatan intensif.

Dokter melakukan tes pada darah dan cairan pada bayi yang ekstraksi dari organ paru yang menunjukkan adanya infeksi Covid-19, tetapi mengesampingkan infeksi virus, bakteri dan jamur lainnya.

Dalam tes yang lebih luas menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 telah menyebar dari darah ibu ke plasenta, di mana virus bereplikasi dan menyebabkan peradangan, selanjutnya menurun ke bayi.

Mengenal Sosok Rangga Azof Pemeran Utama Sinetron Samudra Cinta, Aktor Ternama Kelahiran Palembang

 

Ramalan Bintang Keuangan Kamis 16 Juli 2020: Keuangan Pribadi Gemini Sudah Mulai Membaik

"Sebelumnya, alasan ini belum pernah ditunjukkan, karena dibutuhkan banyak sampel," kata Daniele De Luca, direktur medis pediatri dan perawatan klinis rumah sakit Antoine Béclère di Paris.

Untuk memastikannya, dokter perlu mengambil sampel dari darah ibu, darah bayi baru lahir, darah tali pusat, plasenta dan cairan ketuban.

Kendati demikian, De Luca mengungkapkan dengan kondisi pandemi saat ini sangat sulit untuk mendapatkan semua sampel tersebut.

"Ada beberapa kasus yang dicurigai, tetapi mereka tetap dicurigai karena tidak ada yang memiliki kesempatan untuk menguji semua ini dan memeriksa patologi plasenta," jelas De Luca.

Duduk Samping Anang Hermansyah, Penampilan Millendaru Bikin Syock, Ashanty Mengelus Dada

 

Sumsel tak Lagi Zona Merah Meski Jumlah Kasus Positif Bertambah

Ilmuwan Ungkap Partikel Cacat Virus Corona Jumlah virus paling banyak ditemukan pada plasenta, yang kaya akan reseptor.

Reseptor ini sama dengan yang ditemukan pada organ paru, yang digunakan virus corona untuk menyerang sel manusia.

Di hari pertama dilahirkan, bayi tampak sehat, namun pada hari ketiga mulai tampak menunjukkan gejala sakit dan mulai kesulitan menyusu.

Dokter menjelaskan bayi tersebut mengalami kejang otot yang membuat kepala, leher dan punggungnya melengkung ke belakang.

Selain itu, tampak adanya gejala neurologis seperti yang terlihat pada kasus meningitis.

Pemindaian MRI menunjukkan adanya tanda-tanda gliosis, efek samping dari cedera neurologis yang dapat menyebabkan jaringan parut di otak.

Jessica Iskandar Didiagnosa Takikardia, El Barack Menjadi Penyemangat untuk Sembuh dari Penyakitnya

 

Ramalan Bintang Kesehatan Kamis 16 Juli 2020: Cancer Merasa Siap untuk Mengatasi Hambatan Apa Pun

Dokter mengakui saat bayi tersebut dilahirkan, tidak ada panduan klinis tentang cara merawat bayi dengan Covid-19.

Para dokter mempertimbangkan berbagai perawatan, salah satunya dengan memberikan remdesivir, obat antivirus.

Akan tetapi, sejak bayi itu pulih secara bertahap tanpa bantuan, tidak ada obat khusus yang diberikan.

De Luca mengatakan pemindaian tindak lanjut yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan kondisi bayi hampir normal.

"Berita buruknya adalah dalam sejarah kasus ini, virus menyerang bayi, menjangkau bayi dan menyebabkan gejala.

Kabar baiknya adalah pada akhirnya, bayinya sangat pulih. Bayinya baik-baik saja secara klinis," ungkap De Luca.

Hingga saat ini, mereka belum dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa bayi terinfeksi selama atau segera setelah melahirkan.

Sejak Awal Sudah Tahu, Mertua Dewi Perssik justru Nangis Tahu Angga Wijaya jadi Asisten, Ngomong Ini

 

Inilah 4 Langkah Memulihkan Kondisi Tubuh Usai Bersepeda: Pemulihan Tubuh Pasca Bersepeda

"Sayangnya, tidak ada keraguan tentang penularan (virus corona) dalam kasus ini," kata De Luca.it Antoine Béclère di Paris.

Daniele mengimbau agar dokter harus menyadari bahwa kasus penularan virus SARS-CoV-2 di dalam rahim mungkin saja terjadi.

"Itu tidak umum, tetapi itu mungkin terjadi dan itu harus dipertimbangkan dalam pelatihan klinis," kata dia.

Andrew Shennan, profesor kebidanan di King's College London, mengatakan kasus ibu hamil menularkan Covid-19 pada bayi dalam kandungannya sangat jarang terjadi.

"Wanita dapat tetap diyakinkan bahwa kehamilan bukan merupakan faktor risiko yang signifikan bagi mereka atau bayi mereka dengan Covid-19," kata Shennan.

Shennan mengungkapkan kasus di Inggris pada 244 bayi yang lahir hidup dari ibu yang terinfeksi, 95 persen tidak memiliki tanda infeksi virus corona, dan hasilnya mirip dengan bayi yang tidak terinfeksi.

Kalah dari Dipo Latief & Divonis 6 Bulan Penjara, Nikita Mirzani Nangis, Akui Arkana Sudah Diadopsi

 

Ramalan Bintang Cinta Kamis 16 Juli 2020: Kekasih Leo Semakin Jatuh Cinta pada Pesonamu

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Pertama Bayi di Perancis Terinfeksi Virus Corona di Dalam Rahim", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved