Guru SD di Banyuasin Tewas

Pembunuh Guru SD di Banyuasin Jalani Rekonstruksi, Keluarga Mendiang Yuyun: Hukum Mati Saja!

Peristiwa ini menjadi perhatian banyak pihak lantaran Yuyun, guru SD yang tewas, ditemukan di dalam ember di halaman rumahnya.

Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM / Mat Bodok
Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk ketika mengintograsi tersangka pembunuh Yuyun. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seorang remaja berusia 18 tahun diamankan anggota kepolisian lantaran diduga membunuh seorang perempuan yang notabene adalah mantan gurunya sewaktu SD.

Peristiwa ini menjadi perhatian banyak pihak lantaran Yuyun, guru SD yang tewas, ditemukan di dalam ember di halaman rumahnya.

Beberapa jam kemudian, polisi berhasil mengungkap pelaku pembunuhan yang diketahui mantan murid dari korban.

Mulai Pekan Depan Pemkot Lubuklinggau Berikan Izin Hajatan di Tengah Covid-19, Begini Penjelasannya

Setelah beberapa hari berlalu, tersangka yang kini mendekam di Polres Banyuasin baru saja menjalani rekonstruksi.

Kasat Reskrim Polres Banyuasin, AKP Ginanjar Alia Sukmana, ketika dikonfirmasi menuturkan pihaknya sudah melakukan rekontruksi di Mapolres Banyuasin yang langsung diperankan tersangka sebanyak 32 adegan.

Adegan rekontruksi yang dilakukan berdasarkan keterangan saksi dan tersangka agar lebih memperjelas sebagai bahan melengkapi berkas.

"Tersangka kami kenakan pasal 338 dan pasal 265 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup.

Untuk masalah hukum, tidak ada hukum memandang dewasa atau anak-anak.

Tetap kami kenakan pidana umum, hanya saja nantinya tersangka di dampingi Bapas karena umurnya masih anak," ujar Ginanjar.

Komisioner Bawaslu Ogan Ilir, Panwascam dan PKD Jalani Rapid Test, Hasil Reaktif Langsung Diganti

Ketika disinggung mengenai narkoba, dari penangkapan tersangka tidak ditemukan barang bukti narkoba di tubuh tersangka.

Hanya saja, tersangka mengakui sebelum beraksi, dua jam sebelum itu terlebih dahulu menggunakan narkoba jenis sabu.

Dari hasil pemeriksaan juga terungkap, tersangka terlebih dahulu mengintip korban saat sedang mandi.

Dari situ, baru membunuh korban dan mengambil barang milik korban.

"Tertangkapnya tersangka, kami langsung melakukan olah tempat kejadian dan penyelidikan. Dari keterangan saksi-saksi, mengarah ke tersangka.

Yang membuat pasti, ketika teman guru korban menelepon ponsel korban yang hilang dan ternyata ada di saku celana pelaku. Dari situ, tersangka langsung kami amankan," pungkasnya.

Inilah 8 Manfaat Lidah Buaya (1): Meredakan Heartburn hingga Menurunkan Gula Darah

Keluarga guru SDN 11 Muara Telang yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan tersangka berharap kepada kepolisian untuk dapat menerapkan pasal yang seberat-beratnya.

Pihak keluarga Yuyun, yakni Sela dan Ando, meminta kepada pihak kepolisian agar tersangka diterapkan hukuman yang sangat berat karena telah melakukan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap korban.

"Almarhumah pernah menelepon keluarga sebelum kejadian ini, pernah beberapa kali kehilangan barang.

Almarhumah tahu, bila pelakunya si tersangka ini. Karena tindakan itu dilakukan tersangka lantaran bukan hanya dendam," ujar mereka, Selasa (13/7/2020).

Pihak keluarga juga melihat, memang tersangka ini sengaja mencari sasaran, yakni korban Yuyun. Terlebih, korban tinggal sendiri dan berada tidak jauh tinggal dari rumah korban.

Keluarga juga menganggap, bila tersangka terkesan tidak melakukan tindakan sadisnya dengan cara ikut hadir dalam proses penemuan korban Yuyun.

Dari situ, baru diketahui setelah polisi menangkap tersangka dan menyita barang bukti milik korban yang dicuri tersangka. berupa printer dan laptop.

"Almarhumah pernah cerita, bila tersangka ini sudah tiga kali masuk ke rumah.

Makanya, kami sangat tidak setuju bila tersangka ini kejiwaan. Karena, nantinya bisa membuat hukumannya berkurang. Kami dari keluarga meminta agar tersangka ini dihukum mati," katanya.

Palembang Diguyur Hujan Meski Sudah Masuk Musim Kemarau, Ada Pengaruh Borneo Vortex dari Kalimantan

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Mendiang Yuyun (51) memang dikenal ramah kepada tetangganya.

Tetapi, keramahan perempuan yang mayatnya ditemukan di dalam ember tersebut disalah artikan oleh seorang pria yang pernah menjadi muridnya sewaktu SD.

Remaja berusia 18 tahun yang kini mendekam di sel penjara Polres Banyuasin itu memendam cinta kepada Yuyun, yang diketahui berprofesi sebagai guru SDN 11 Muara Telang Banyuasin ini.

Namun, cintanya bertepuk sebelah tangan lantaran Yuyun berkali-kali mengutarakan kalimat penolakan.

 Fatwa MUI Mengenai Solat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban di Masa Pandemi Covid-19

Tak butuh waktu lama, pelaku pembunuhan Yuyun (51) yang merupakan mantan muridnya sendiri berhasil ditangkap oleh anggota kepolisian Polsek Muara Telang.

Informasi yang didapat Sripoku.com dari tetangga di sekitar kediaman almarhumah Sabtu (11/7/2020), sejak gadis Yuyun sudah tinggal dan mengajar di SDN 11 Muara Telang, mulai dari honor hingga ia pun menjadi PNS.

Sudah puluhan warga desa Marga Rahayu yang menjadi muridnya, bahkan banyak yang sudah menikah.

Kematian guru 51 tahun ini sontak membuat kaget warga desa hingga membuat heboh masyarakat di semua kalangan.

Menurut penuturan dari warga sekitar yang kebetulan salah satu tokoh masyarakat di lingkungan tempat tinggal Yuyun, faktor asmara jadi salah satu penyebab yuyun terbunuh.

"Yuyun ini memang sering bercerita bersama kami, orangnya kan ramah, jadi apa-apa cerita sama kami," kata tokoh masyarakat tersebut.

Tak jarang, ia melanjutkan, korban bercerita mengenai hubungan korban dengan tersangka yang mana diketahui tersangka menaruh rasa kepada mantan gurunya yang berbeda umur cukup jauh ini.

 Sumsel Disebut Sudah Mulai Mengurangi Rapid Test, Prof Yuwono: Kita Fokus Perbanyak PCR atau Swab

Karena tak ingin membalas rasa yang diberikan oleh sang mantan muridnya tersebut karena umur yang terbilang jauh korban buka-bukaan menolak tersangka.

"Ya tersangka ini memang ada rasa ingin memiliki, tapi karena korban ini umurnya berbeda jauh dari tersangka jadi dirinya tidak mau.

Sudah kita ni berbeda umur yang jauh tidak usah menaruh hati kepada saya," lanjutnya sambil mempraktekan omongan dari Yuyun.

Pelaku juga diketahui sudah sering mengintip korban mandi dari luar rumah korban.

"Kalau mengintip itu sudah sering kami sudah tau, cuma Yuyun ni tidak marah karena memang orangnya tidak mudah marah," ujarnya.

Tersangka memang dikenal nakal karena sudah sejak lama putus sekolah.

 Video: Kepergian Yuyun Duka Mendalam untuk Tetangganya, Sosok yang Ramah dan Suka Membantu Pedagang

Selain itu juga pelaku memang sudah sejak lama mendekati korban akan tetapi korban selalu menolak.

Kematian guru 51 tahun ini sontak mengagetkan warga. Yuyun ditemukan tewas mengenaskan dengan diletakkan di dalam ember posisi kaki diatas dan kepala dibawa serta sudah mulai mengeluarkan aroma bau.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved