Virus Corona di Sumsel

Sumsel Disebut Sudah Mulai Mengurangi Rapid Test, Prof Yuwono: Kita Fokus Perbanyak PCR atau Swab

Seluruh wilayah di Sumsel disebut sudah mulai melakukan pengurangan pendeteksian Virus Corona atau Covid-19 melalui rapid test.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM / RM Resha A.U
Suasana petugas kesehatan Puskesmas Indralaya saat menjalani tes swab, di puskesmas tersebut. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seluruh wilayah di Sumsel disebut sudah mulai melakukan pengurangan pendeteksian Virus Corona atau Covid-19 melalui rapid test.

Ketua Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof. Dr dr Yuwono MBiomed, mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumsel saat ini sudah fokus untuk memperbanyak PCR atau tes swab.

Juga rapid test digunakan hanya bagi masyarakat yang ingin keterangan klinis dan syarat perjalanan.

Pria di OKI Ini Cabuli Keponakan Sendiri yang Masih di Bawah Umur, Khilaf Lihat Korban Tidur Pulas

"Kita sudah memperlancar PCR test di Sumsel sejak 8 Juni 2020 lalu," ujarnya saat dihubungi via whatsapp, Sabtu (11/7/2020).

Selain itu, untuk orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19, sudah seharusnya langsung melakukan PCR test.

Hal ini juga karena Pemerintah Provinsi Sumsel sudah menambahkan kapasitas laboratorium PCR Test untuk membantu Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK)  Palembang.

"Memang anjuran kami langsung melakukan tes swab, bisa di RS Pusri, Pertamina, Hindoli, atau pusat pemeriksaan PCR atau swab lainnya," ujarnya.

Menurut Dosen Epidemiologi Unsri, Najmah, SKM, MPH, rapid test memang tidak dapat menjadi standar awal dalam pendeteksian Covid-19.

Kong Djie Coffee Tambah Gerai di Palembang, Kedai Kopi Legendaris Bangka Belitung Ada di Jakabaring

Hal ini karena masih ada PCR atau tes swab yang merupakan satu-satunya cara pendeteksian Virus Corona.

Selain itu, dengan ditetapkannya standar harga rapid test oleh pemerintah sebesar 150 ribu rupiah, hal ini menampik rapid test sebagai bisnis baru dalam masa pandemi ini.

"Isu seperti itu tidak bisa dipungkiri pasti berkembang di masyarakat, karena tingkat sensitifitas menjadi tinggi di dalam situasi yang sulit," ujarnya.

Bila perlu pemerintah daerah dapat menyediakan rapid test secara gratis dan berkala sebagai kewaspadaan dini ditengah masyarakat, untuk menegaskan bahwa pandemi ini belum selesai.

"Namun untuk pendeteksian yang paling tepat hanya dengan melakukan PCR dan tes swab," tuturnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved