Cerita Pilu Kehidupan Para Wanita Penghuni Penjara Nerve Tirza, Tempat dan Ruangan Tak Seusai!

Penjara tersebut menampung sekitar 200 tahanan, yang kesemuanya wanita, dari usia 18 hingga 70 tahun.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Grid.id
Salah satu penghuni penjara Neve Tirza, Israel 

SRIPOKU.COM - Penjara merupakan institusi yang diharapkan berperan untuk melakukan transformasi seorang kriminal menjadi warga negara yang baik.

Namun ternyata banyak narapidana melakukan kejahatan kembali setelah keluar dari penjara.

Bahkan tidak jarang penjara berfungsi menambah ilmu kejahatan
bagi para narapidana.

Seperti Penjara Wanita Nerve Tirza di Israel, Sel Sempit yang Dihuni Banyak Tahanan hingga Sering Terjadi Pemukulan

Penjara Nerve Tirza adalah penjara yang terletak di Ramle, Israel.

Acara peragaan busana oleh para napi di penjara Neve Tirza, Israel digelar pada Oktober 2014 silam
Acara peragaan busana oleh para napi di penjara Neve Tirza, Israel digelar pada Oktober 2014 silam (Mail Online)

Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Musirawas Ikuti TOT Coklit PPDP dengan KPU RI

India dan Filipina Bersekutu Lawan China di Laut China Selatan

Dikenal Aktor Settingan, Cuma Satu Hal ini Bikin Vicky Prasetyo Mundur Padahal Ditawari Rp 1 Miliar

Penjara tersebut menampung sekitar 200 tahanan, yang kesemuanya wanita, dari usia 18 hingga 70 tahun.

Mereka mewakili sebagian kecil dari total populasi penjara Israel, yang diperkirakan antara 20 ribu dan 25 ribu narapidana.

Melansir Grid.id, seorang fotografer bernama Tomer Iffrah yang berbasis di Tel Aviv memperoleh akses untuk masuk ke dalam penjara itu tahun 2011 lalu sebagai seorang reporter.

Awalnya ia hanya memotret satu tahanan, namun ia berbicara dengan beberapa narapidana dan akhirnya ia bisa memotret dan menggambarkan banyak kehidupan di dalam penjara tersebut.

Selama 3 bulan, ia menghabiskan satu hari dalam seminggu di dalam penjara tersebut dan mendapatkan banyak wawasan mengenai kisah hidup para narapidana.

"Para narapidana berasal dari latar belakang sosial yang beragam dan kebanyakan adalah minoritas tak berdaya" kata Iffrah.

"Mereka berbagi kehidupan di dalam penjara dan terjebak di dalam lingkungan setan" tambahnya.

Foto-foto Ifrah menunjukkan sisi lain kehidupan dari sebuah penjara, para tahanan yang berdesakan di ruangan kecil dan berbagi tempat tidur yang kecil dengan para tahanan lain.

Pada tahun 1979, mantan tahanan di Nerve Tirza bernama Rasmiah Odeh, seorang wanita Palestina dihukum dalam dua pemboman, dan bersaksi di depan sebuah komite PBB tentang Israel dan hak asasi manusia.

Odeh menyatakan kekhawatirannya tentang kepadatan Nerve Tirza, dan menceritakan 150 tahanan berbagi sel dan beberapa dari mereka membawa anak-anaknya.

Menurut Odeh, mereka yang tinggal disana telah kehilangan kebebasan berekspersi, dan tak bisa menuliskan perasaan mereka selain itu para tahanan juga tidak memiliki kebebasan untuk beribadah.

 

Tanah di Jalan Tebing Tinggi - Pendopo Banyak Peminatnya, Bahkan Ada yang Berani Langsung Ukur

Bertabur Bintang Ternama Korsel, Berikut 15 Rekomendasi Drama Korea yang Tayang di Bulan Julii 2020!

Wawako Palembang Fitrianti Agustinda Selidiki Oknum yang Pekerjakan Gepeng & Anjal, Masih Menjamur

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved