Virus Corona

WASPADA! Bergerombol dan tak Jaga Jarak di Kantor Berpotensi Tularkan Virus Corona atau Covid-19

Selain pada meja kerja yang berdekatan, virus corona atau covid-19 juga mudah menyebar saat para karyawan tak menjaga jarak ketika makan di jam istira

Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/SUDARWAN
Ilustrasi: Sejumlah karyawan mengikuti rapid test virus corona atau covid-19 yang digelar oleh sebuah perusahaan di Palembang, Sabtu, 30 Mei 2020. 

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Kantor bisa menjadi salah satu tempat penularan virus corona  atau Covid-19.

Virus sangat mungkin menyebar apabila meja atau ruang kerja antara satu karyawan dengan yang lain tidak diberi jarak yang cukup.

Selain pada meja kerja yang berdekatan, virus corona atau covid-19 juga mudah menyebar saat para karyawan tak menjaga jarak ketika makan di jam istirahat.

Biasanya, pada saat jam makan siang, karyawan akan bergerombol makan di dapur atau rumah makan.

Yuri meminta hal itu tak lagi dilakukan.

Update Kasus Virus Corona di Sumsel, Kini Berjumlah 2023 Pasca Penambahan 23 Kasus Covid-19

Rapid Test Jadi Kewajiban untuk Bepergian, Ibu Tiga Anak di Palembang Ini Akui Itu Sangat Berat

Walikota Risma Sujud Lemas & Nangis di Kaki Dokter Dengar Kabar Rumah Sakit Overload Pasien Covid-19

"Pada hari-hari kerja ini, perhatikan betul bahwa protokol kesehatan menjadi berpotensi untuk tidak bisa dilaksanakan dengan baik manakala di perkantoran tidak dijaga jarak ruang kerja satu dengan yang lain," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (29/6/2020).

"Makan siang di jam yang sudah kita sepakati bersama kita masih bergerombol, kita masih saja tidak menjaga jarak, kita masih saja tidak mematuhi menggunakan masker, maka ini juga memberikan potensi yang besar untuk kemungkinan terjadinya penularan," ujar Yuri.

Yuri pun meminta semua pihak untuk berkomitmen menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir harus dilakukan oleh setiap masyarakat di setiap saat.

"Mari komitmen ini tetap kita jaga agar kita bisa secara bersama-sama mengendalikan sebaran Covid-19 ini. Kita akan mampu melaksanakan ini serta kita bisa menanggulanginya secepat mungkin," kata Yuri.

Viral Video Seorang Warga Hendak Penjarakan Ibu Kandungnya yang Berusia 60 Tahun Gegara Sepeda Motor

BREAKING NEWS : Live Streaming Kebakaran di Desa Cinta Kasih Muaraenim, Diduga dari Timbunan BBM

Untuk diketahui, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Hingga Senin (29/6/2020), ada 55.092 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Diketahui, data pemerintah yang dihimpun hingga Senin pukul 12.00 WIB menunjukkan adanya penambahan kasus positif sebanyak 1.082 orang. Data itu tercatat dalam 24 jam terakhir.

Pemerintah juga mencatat penambahan pasien meninggal sebanyak 51 orang. Sehingga total menjadi 2.805 orang.

Kabar baiknya, sebanyak 864 pasien dinyatakan sembuh pada hari ini sehingga total pasien sembuh sebanyak 23.800 orang.

Update 29 Juni

Pemerintah menyatakan bahwa hingga saat ini penularan virus corona masih terjadi di masyarakat.

Akibatnya, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Senin (29/6/2020) sore.

Berdasarkan data yang masuk hingga Senin pukul 12.00 WIB, diketahui ada 1.082 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan kini ada 55.092 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Pembaruan kasus baru Covid-19 ini berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 11.783 spesimen dalam sehari.

Adapun, total spesimen yang sudah diperiksa hari ini adalah 782.383 spesimen dari 465.683 orang. Ini berarti satu orang bisa diambil lebih dari satu spesimen sebagai sampel.

Berdasarkan sebaran kasus baru, penambahan pasien Covid-19 diketahui tersebar di 21 provinsi. Masih ada lima provinsi yang mencatat kasus baru dalam jumlah tinggi.

Penambahan terbanyak dicatat Jawa Timur dengan 297 kasus baru. Berikutnya, Jawa Tengah mencatat 198 kasus baru.

Berikutnya, Sulawesi Selatan dengan 188 kasus baru, DKI Jakarta mencatat 125 kasus baru, dan Kalimantan Tengah dengan 47 kasus baru.

Berdasarkan data yang sama, diketahui bahwa saat ini ada penambahan 864 pasien Covid-19 yang sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah tes polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan hingga dua kali memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Dengan demikian, total ada 23.800 pasien Covid-19 yang kini sudah dianggap sembuh setelah tak lagi terinfeksi virus corona.

Akan tetapi, masih ada kabar duka yang disampaikan Yurianto dengan masih adanya pasien yang meninggal setelah sempat terpapar Covid-19.

Ada 51 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam sehari, untuk periode 28 - 29 Juni 2020.

"Sehingga totalnya ada 2.805 orang," kata Achmad Yurianto.

Kasus Covid-19 saat ini sudah tercatat di semua provinsi atau 34 provinsi yang ada di Indonesia.

Secara khusus, ada 448 kabupaten/kota dari 34 provinsi yang terdampak penularan virus corona.

Selain jumlah kasus positif, pemerintah juga mengungkap jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP).

Saat ini, ada 13.335 orang yang berstatus PDP dan 41.606 orang berstatus ODP.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Awas! Tak Jaga Jarak dan Bergerombol di Kantor Potensi Tularkan Virus" dan UPDATE: Tambah 1.082, Saat Ini Ada 55.092 Kasus Covid-19 di Indonesia. Penulis : Fitria Chusna Farisa

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved