Virus Corona di Sumsel

Cerita Pilu Seorang Pasien Positif Covid-19 di Palembang, 'Rasanya Mau Nangis Saat Anak Ngajak Main'

Pernah anak bilang begini dengan kata-kata yang masih belum jelas karena usianya baru 2,5 tahun, 'ayah, sini tidur di dalam kamar'.

Penulis: Jati Purwanti | Editor: Sudarwan
Tribunnews.com
Ilustrasi Virus Corona atau covid-19 

Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kisah pilu diungkapkan seorang pasien positif covid-19 atau virus corona.

R (33) tak pernah menyangka akan menjadi salah satu orang yang dinyatakan positif Covid-19 tanpa mengalami gejala sebelumnya atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

Dia mengaku tak pernah berkontak langsung dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 maupun mengunjungi daerah yang dinyatakan sebagai zona merah.

Aktivitasnya di luar rumah hanya sebatas melakukan transaksi keuangan di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan sekadar berbelanja kebutuhan pokok di minimarket.

VIDEO UPDATE Covid-19 di Palembang dari Total 1.331 Positif, 505 Sembuh, 57 Meninggal, 769 Dirawat

Mulai Meningkatnya Aktivitas Warga di Luar Rumah, Penyebab Tingginya Covid-19 di Sumsel

Jarak Ideal Bersepeda di Tengah Covid-19, Pemerintah Ingatkan 2 Risiko Olahraga Saat Pandemi Corona

Sejumlah keluarga korban terduga Covid-19 melihat dari jauh  proses  pemakaman gugus  Covid-19  Kota Palembang  di pemakaman Covid 19 TPU Gandus  Sungai Lacak Pulokerto Kecamatan Gandus Palembang, Senin (1/5/2020) Menurut petugas ada 6 yang di kebumikan 5 kiriman   dari RSMH dan 1 dari RS Hermina.
Sejumlah keluarga korban terduga Covid-19 melihat dari jauh proses pemakaman gugus Covid-19 Kota Palembang di pemakaman Covid 19 TPU Gandus Sungai Lacak Pulokerto Kecamatan Gandus Palembang, Senin (1/5/2020) Menurut petugas ada 6 yang di kebumikan 5 kiriman   dari RSMH dan 1 dari RS Hermina. (sripoku.com/zaini)

Sang istri pun demikian, untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari dia mengandalkan tukang sayur keliling dan warung di dekat rumah.

"Saya sudah menjalani Work From Home (WFH) dua bulan sebelum ada rapid test yang hasilnya reaktif di kantor pada akhir Mei lalu.

Lalu swab test 8 Juni dan hasil swab test yang menyatakan saya positif Covid-19 keluar 18 Juni ," ujarnya saat diwawancarai melalui WhatsApp, Minggu (28/6/2020).

Sebelum dinyatakan positif Covid-19, karyawan swasta ini pun sudah melakukan isolasi mandiri di rumah ketika hasil rapid test-nya reaktif.

Terlebih, saat dinyatakan positif dia meneruskan isolasi mandiri lebih ketat sesuai arahan tim kesehatan.

Dia mengisahkan, selama hampir satu bulan pun harus rela beraktivitas dan tidur di ruang tamu karena rumah yang ditinggali bersama istri dan anaknya hanyalah rumah tipe 36.

33 Pegawai Samsat Pagaralam Isolasi Pasca Ditemukan Seorang Positif Covid

Obat Covid-19 yang Perlu Ditertibkan, Ada 3 Mekanisme Kerja Antipasi Virus dan Begini Penjelasannya

Mantan Dosen Mikrobiologi FK Unsri Ungkap Brokoli dan Pekasem Bantu Cegah Covid-19, Ini 3 Tipsnya

"Pernah anak bilang begini dengan kata-kata yang masih belum jelas karena usianya baru 2,5 tahun, 'ayah, sini tidur di dalam kamar'. Sedih sekali rasanya mendengar itu," kata dia.

Tak hanya itu, untuk bercengkrama bersama anggota keluarga kecilnya dia juga harus menerapkan jarak minimum satu meter dengan tetap mengenakan masker.

Selain itu, ayah satu anak ini juga harus membuang jauh-jauh keinginan untuk memegang atau berkontak fisik dengan sang anak.

"Setiap kali anak nak deket (mau mendekat) ngajak main, rasonyo (rasanya) nangis dalam hati. Cuma biso ngomong, 'maafin ayah nak belum biso (bisa) ngajak main saat ini'," kenang R.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved