Liputan Eksklusif

Pastikan Persediaan Uang Cukup

Perihal pasokan ketersediaan uang tunai Bank Indonesia tidak membedakan stok alokasi untuk per individual bank.

Editor: Soegeng Haryadi
ISTIMEWA
Ilustrasi 

PALEMBANG, SRIPO -- Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan memastikan persediaan uang tunai di semua perbankan di wilayah kerja tercukupi. Masyarakat tak perlu khawatir, mereka tetap bisa menarik dana mereka yang dibutuhkan kapan pun bila dibutuhkan selama pandemi ini.

Menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumsel, Harri Widodo menjelaskan pihaknya menyediakan jumlah yang sangat cukup. Bahkan, saat periode jelang lebaran kemarin justru penarikan lebih kecil dari biasanya.

"Sampai saat ini pemantauan kami tidak ada lonjakan penarikan dana," jelasnya, Rabu (24/6/2020).

Berdalih Keuangan Bank tak Stabil, Nasabah Sulit Cairkan Dana

Harri menjelaskan, perihal pasokan ketersediaan uang tunai Bank Indonesia tidak membedakan stok alokasi untuk per individual bank. Pasalnya, karena Bank Indonesia menyediakan persediaan sesuai kebutuhan masyarakat. "Semuanya sama tidak kita bedakan," ujarnya.

Ditengah Pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat memiliki kebebasan untuk menyimpan dana mereka dalam bentuk apapun pilihan investasinya tentunya juga tergantung kebutuhan individu.

Selama belum pasti kapan pandemi ini berakhir, untuk yang berjaga-jaga karena adanya kebutuhan mendadak, sementara dananya terbatas akan lebih memilih memegang cash dalam bentuk tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu karena lebih fleksibel.

Video Eksklusif : Berdalih Keuangan Bank tak Stabil, Nasabah Sulit Cairkan Dana Dampak Covid-19

Tetapi kalau memiliki dananya lebih, likuiditasnya berlebih deposito atau instrumen investasi lainnya bisa menjadi pilihan, karena dana akan lebih optimal. Terlebih kebutuhan untuk bertransaksi juga berkurang di tengah pandemi.

"Berdasarkan catatan kami DPK sempat melambat di bulan April 5,8 persen dan naik di bulan Mei menjadi 6,97 persen, begitu juga Kenaikan transaksi non tunai juga meningkat," jelasnya.

Dijelaskannya, pada bulan April memang terlihat ekonomi melambat karena masyarakat mengurangi aktivitasnya. Bahkan dari Maret sejak dampak Covid 19 mulai terasa.

Dana Nasabah Dijamin LPS

"Kalau Mei kan ada HBKN Idul Fitri sebagian masyarakat menerima THR tapi spendingnya tidak sebanyak pada masa normal. Jadi dana THR masih tersimpan di masyarakat. Sementara dari pelaku usaha pada saat HBKN meskipun tidak sekuat pada saat kondisi normal, tapi HBKN tetap ada tambahan permintaan dari masyarakat, jadi itu juga menambah penerimaan pelaku usaha yang dananya kemudian yang disimpan di bank," jelasnya.

Meski penggunaan uang di masa HBKN tidak setinggi pada masa normal HBKN sebelumnya. "Sebagai ilustrasi yang terserap untuk penukaran masyarakat kurang lebih 70 -80 persen," jelasnya. (cr26)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved