Berita Ogan Ilir

Warga Desa Tanjung Agung Ogan Ilir Mengeluhkan Dana PKH Mereka Dipotong hingga Mencapai 50 Persen

Warga Desa Tanjung Agung Ogan Ilir Sumsel mengeluhkan dana PKH yang mereka terima diduga dipotong oleh oknum petugas hingga 50 persen.

Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/Resha AU
Warga Desa Tanjung Agung Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir Sumsel saat mendatangi rumah Kepala Desanya mempertanyakan masalah dana PKH yang diuga dipotong oknum petugas. 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA -- Puluhan warga Desa Tanjung Agung Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir Sumsel mendatangi rumah Kepada Desa (Kades).

Mereka mengadukan nasib mereka, terkait bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Menurut keterangan, mereka mengeluh karena dana PKH yang mereka peroleh diduga dipotong oleh oknum petugas. Tak tanggung-tanggung dana PKH dipotong mencapai 50 persen.

Modusnya, oknum tersebut memberikan buku rekening dan ATM kepada penerima manfaat dana PKH. Saat uang tersebut cair, oknum tersebut akan memberitau kepada penerima manfaat, dan akan mengambilkan uang itu dengan syarat ATM tadi diberikan kepada oknum tadi.

Setelah uang tadi cair, oknum tersebut diduga hanya memberikan dana tadi sebesar 50 persen. Seperti yang dialami Nurlela (50), ia baru mengetahui sedianya ia menerima Rp1,1 juta per tiga bulan namun hanya diberikan Rp600ribu.

"Saya tahunya ketika mencetak buku tabungan ke bank, ternyata dipotong 50 persen. Untuk bulan April, Maret, Mei kami menerima setiap bulan namun jumlahnya juga kecil. Saya tidak senang kalau begini, karena itu kita datang tempat pak kades untuk mengadukan nasib," ujarnya saat dikonfirmasi.

Hal yang sama dialami Rusda (42). Ia menerima dana PKH sebesar Rp700 ribu Januari lalu, padahal harusnya di buku tabungan ia menerima Rp1 juta lebih.

Kecamatan Muaraenim Masuk Zona Merah dan Lawang Kidul Kuning, Kabupaten Muaraenim Belum New Normal

Jalan Amblas Penghubung Muaradua-Danau Ranau OKU Selatan tidak Ada Rambu Peringatan, Membahayakan

Positif Covid-19 di Kabupaten Muaraenim Sumsel Terus Bertambah, Kemarin 11 Orang Hari Ini 3 Orang

"Suami saya hanya buruh, punya anak yang masih sekolah. Sakit hati kami kalau begini, banyak sekali," ucapnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Tanjung Agung Nazuli membenarkan adanya permasalahan tentang bantuan PKH tersebut. Awalnya ia merasa kaget mendengar laporan warga, karena setiap bulannya mereka menerima uang PKH terus berkurang.

"Dipotong hampir 50 persen, keluhan dari warga saat kita mengecek ke lapangan bahwa selama 6 bulan saya menjabat sebagai kepala desa. Saya kasihan juga dengan warga saya ini, sudah susah pakai dipotong segala sampai 50persen dana PKH-nya," ujarnya Senin (22/6/2020).

Ia mengaku telah memanggil oknum petugas tersebut dan rekannya. Saat dipanggil, oknum tersebut bersedia mengembalikan sejumlah uang sebagai bentuk penyesalan terhadap kelakuannya itu.

"Benar sudah kita panggil, dan katanya mau kembalikan. Tapi kita selesaikan dulu semuanya sampai rampung, tergantung warga apakah mau dibawa ke ranah hukum ya silahkan," jelasnya.

Kepala Dinas Sosial Ogan Ilir, Irawan Sulaiman yang dihubungi mengatakan memang pernah Kades Tanjung Agung mengeluhkan hal tersebut.

Namun pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut bagaimana kondisi sesungguhnya. "Kita selidiki dulu, jika terbukti kita tindak pelakunya," jelasnya. (mg5)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved