Virus Corona di Sumsel

Perayaan Hari Jadi Palembang 1.137 Tahun, Lomba Bidar dan Perahu Hias Ditiadakan

Termasuk tradisi lomba perahu Bidar, yang kerap diagendakan setiap tahunnya di perairan Sungai Musi.

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/WELLY HADINATA
Tim dayung yang dipimpin Jamid atas nama Pemkab OI menjadi tercepat dan menduduki posisi juara pertama perahu bidar mengarungi perairan Sungai Musi Palembang, Sabtu (28/10/2017). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Hari jadi ke 1.137 Tahun Kota Palembang akan dipastikan tanpa ada semarak kemeriahan.

Termasuk tradisi lomba perahu Bidar, yang kerap diagendakan setiap tahunnya di perairan Sungai Musi.

Walikota Palembang, H Harnojoyo mengatakan, beragam kegiatan seperti lomba bidar tradisional, lomba parade perahu hias dan kegiatan lain di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan ditiadakan.

"Tidak ada perayaan apapun di HUT Kota Palembang tahun ini. Malah saya mengajak masyarakat untuk bermuhasabah, tetap mawas diri, dan terpenting mengedepankan protokol kesehatan.

Tidak Ada Lagi Zona Merah Covid-19 di Sumsel, Berikut Sebaran Corona Berdasarkan Peta Warnanya

 

Komentar Walikota Palembang Harnojoyo Tentang Status Palembang Zona Orange

Meski tidak ada perayaan hari jadi, sejumlah agenda penting Pemkot Palembang untuk pembangunan Kota Palembang akan tetap dilanjutkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani membenarkan pada tahun ini semua agenda seremoni perayaan hari jadi Kota Palembang ditiadakan.

"Seperti yang sudah disampaikan, Pemkot Palembang dihari jadi tahun ini perayaan yang bersifat wisata seperti Bidar itu ditiadakan.

Karena tidak memungkinkan untuk digelar kondisi seperti ini, alokasi anggaran seluruhnya direlokasi untuk penanganan Covid-19," ujarnya.

Lanjut Isnaini, selama pandemi Covid-19 menurutnya sektor pariwisata menjadi sektor yang paling banyak terdampak Covid-19.

Karena hampir seluruh larangan yang diterapkan selama pandemi adalah hal-hal yang ada dalam sektor pariwisata.

"Seperti larangan berkerumun, kita tahu bahwa pariwisata identik dengan keramaian.

Jadi otomatis ketika ada larangan ini colabs, semua rencana baik pengembangan pariwisata di Palembang bersama pihak ketiga juga bahkan harus ditunda hingga dibatalkan," ujarnya.

Menguat, Berikut Nilai Tukar Rupiah Hari Selasa 16 Juni 2020 di 5 Bank

 

Calon Mertua Singgung Pernikahan, Gisel Ungkap Penyesalan Pacari Wijin, Blak-blakan Ngaku Tak Enak

Menurutnya, pandemi Covid-19 tak bisa diprediksi kapan berakhir bahkan hingga jelang akhir tahun pun.

Pihaknya belum bisa membuat kegiatan pariwisata di Kota Palembang.

"Makanya kita secepatnya cari solusi. Kalau mau kembali seperti dulu rasanya tidak mungkin karenanya kita kenal istilah new normal.

Jadi akan ada tatanan baru termasuk dalam sektor pariwisata," ujarnya.

Untuk mempercepat menggeliatnya roda perekonomian yang ditunjang dari sisi pariwisata, Isnaini meyebutkan bila saat ini seluruh hotel, restaurant, kafe mulai beroperasi dengan tatanan hidup baru, menjalankan protkol kesehatan secara ketat.

"Nah, tinggal bagaimana mengubah stigma agar masyarakat kembali percaya ketika menyambangi semisal di hotel, ia yakin bahwa penerapan protokol kesehatan benar dijalankan.

Agar ini mudah dipahami sekaligus untuk wadah promosi kita minta semua pelaku usaha pariwisata di masing sub sektor membuat video terkait hal ini.

Mengaku tak Bersalah, Pasca Ancam Security Pakai Pedang, Darmadi Ditangkap Polres Musi Rawas

 

Ternyata Mudah Sekali, Beginilah Cara Membuat Telur Dadar Tebal dan Gurih ala Rumah Makan Padang

Video inilah yang kita harus viralkan sehingga saat new normal mereka (pelaku usaha) siap dan langsung ramai," katanya.

Isnaini mengungkapkan, jika sektor pariwisata menjadi sektor paling akhir bila harus bangkit kembali pasca pandemi Covid-19 berakhir.

Menurutnya, masyarakat ketika pandemi ini mereda/selesai, mereka akan mementingkan untuk kebutuhan utama mereka, seperti untuk makan, sekolah anak dan terakhir baru soal liburan (pariwisata).

"Ini bukan pesimis tapi secara logika orang pasti memikirkan hal itu dulu baru urusan senang-senang.

Makanya saya selalu berharap dan memberi saran kepada pelaku usaha agar cepat bangkit dengan mengupayakan cara promosi lewat video," tutupnya

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved