Virus Corona di Sumsel

Wawako Palembang Sedih Dengar Warga Dipecat & Sulit Kerja karena Anak Diduga Positif Covid-19

Sejak anaknya Naura (5) yang dirawat di rumah sakit diduga Covid-19 atau Virus Corona, sang ayah sulit mendapatkan pekerjaan.

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM / Naura
Ayah Naura saat dijumpai di kediamannya, Jumat (12/6/2020) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sejak anaknya Naura (5) yang dirawat di rumah sakit diduga Covid-19 atau Virus Corona, sang ayah Apriansyah Saputra (37) terpaksa kehilangan pekerjaannya.

Sementara, hasil tes swab terhadap sang anak hingga saat ini tak kunjung keluar.

Ia mengaku kesulitan mendapatkan pekerjaan, setelah anaknya dirawat diduga terpapar Virus Corona.

Bahkan, Apriansyah yang sebelumnya bekerja serabutan saat ini tak lagi bekerja sama sekali.

Rasionalisasi dan Restrukturisasi Anggaran, KPUD Ogan Ilir Tetap Berkutat di Angka Rp 50 Miliar

Apriyansyah terpaksa menjual barang-barang di rumah agar bisa membeli keperluannya sehari-hari.

Saat dikonfirmasi, Pemerintah Kota Palembang mengklaim menyiapkan bantuan bagi masyarakat terdampak karena pandemi Covid-19.

Jaring Pengaman Sosial (JPS) untuk ribuan warga telah disalurkan kepada masyarakat Palembang

Wakil Walikota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda, menjelaskan ditengah pandemi saat ini pemerintah menyalurkan ribuan bantuan paket sembako guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Termasuk untuk keluarga yang salah satu anggotanya terkonfirmasi positif Covid-19 dengan bukti hasil tes swab.

"Kita ada bentuk perhatian ya, seluruh keluarga yang menjalani isolasi mandiri akan diberikan sembako.

Dan ini sudah secara bertahap dilakukan dibeberapa tempat sesuai data, namun memang belum secara keseluruhan karena ini akan kita sebar secara bertahap," jelasnya.

Tertangkap Basah Curi Sawit, Tiga Bujangan tak Berkutik Dikepung Warga, Lalu Diserahkan ke Muaraenim

Lanjut Fitri, untuk kasus ayah Naura, pihaknya mengaku akan segera mencari informasi agar bisa segera mendapatkan bantuan.

Namun, Wawako menjelaskan bila terdapat dalam satu keluarga yang melakukan tes swab maka perlu melakukan isolasi mandiri hingga sampai hasil tes swab keluar.

Tetapi, bukan bearti selama menjalani isolasi maka keluarga yang bersangkutan untuk diberhentikan dari tempat kerjanya atau sampai ditolak untuk kembali bekerja.

"Wajar bila ada salah satu keluarga yang terindikasi Covid-19 maka anggota lainnya harus dilakukan isolasi mandiri. Tapi yang tidak wajar kalau diberhentikan atau tidak diterima bekerja, itu salah.

Selama 14 hari sesuai masa inkubasi itu perlu dilakukan agar diketahui apakah keluarga bersangkutan mengalami gejala Covid-19 atau tidak," jelasnya.

Oknum Sopir Kendaraan Bertonase Besar Kucing-kucingan Melintas, Tiang Gapura Prabumulih Nyaris Roboh

Fitri tak memungkiri bila hasil swab yang dikeluarkan oleh BBLK Sumatera Selatan memakan waktu lama mengingat laboratorium menerima bukan dari Kota Palembang saja namun seluruh daerah di Sumsel.

"Kita akan coba memohon ke Gubernur supaya proses ini bisa dipercepat agar bisa diketahui siapa saja yang positif," tutupnya.

Sulit Cari Kerja

Sejak anaknya dirawat di rumah sakit diduga Covid-19, Apriansyah Saputra (37) kehilangan pekerjaannya.

Warga Jalan Sutan Syahrir, Lorong Teratai 1 No. 1884 RT. 16 Kelurahan 5 Ilir Kecamatan IT 2 Palembang, mengaku kesulitan mendapatkan pekerjaan, setelah anaknya di rawat diduga terpapar Corona.

Apriansyah yang sebelumnya bekerja serabutan saat ini tak lagi bekerja sama sekali.

Dikatakannya, banyak sekali alasan yang diberikan orang lain ketika dirinya ingin bekerja.

"Aku sejak saat itu tidak lagi kerja, banyak dampaknya.

Sebelum itu aku serabutan apa aja aku kerjakan tapi hingga kini orang tidak lagi ingin nerima aku, banyak alasannya dengan rasa ketakutan itu waktu menyampaikannya," kata Apriansyah, saat ditemui di kediamannya, Jumat (12/6/2020).

 

 32 Hari Dirawat di RS Pelabuhan, Hasil Swab Test Anak Berusia 2 Tahun di Palembang Belum Keluar

Hingga saat ini dirinya hanya bisa menghidupi keluarganya dengan mengandalkan stok barang yang ada.

Karena Apriansyah sudah menyetok barang seperti beras sejak adanya wabah covid-19.

Akan tetapi karena stok yang tidak banyak, lama kelamaan stok tersebut pun habis.

Untuk menyambung hidup Ia terpaksa menjual barang-barang di rumah.

"Memang sebelumnya sudah stok sejak ada covid-19 ini, beras kadang saya jual.

Kadang makan mie dengan anak aku yang di rumah ni, sebungkus berdua karena sudah tidak ada lagi uang," lanjutnya.

Dikatakannya hingga saat ini pun belum sama sekali mendapatkan bantuan dari pemerintah mengenai bantuan covid-19 tersebut.

 Ngemis Minta Kerja hingga Rela tak Digaji, Maksud Hati Dorce Diungkap Sosok Ini, Sindir soal Pamor!

Ia menjelaskan hanya sekali mendapatkan bantuan dari puskesmas berupa deterjen dan mie.

"Belum ada sama sekali aku dapat bantuan, terakhir waktu itu dapat bantuan dari puskesmas 2 deterjen sama 2 mie itupun sudah habis," kata Apriansyah.

Namun ia masih khawatir terhadap nasib anaknya yang dirawat di rumah sakit.

Apakah dibayarkan secara pribadi atau sudah ditanggung oleh pemerintah.

"Itulah yang jadi ketakutan saya, kalau dibayar sendiri sudah 32 hari anak dirawat, besar kalau biayanya itu," lanjutnya.

Tak jarang dirinya dihubungi pihak rumah sakit yang meminta keperluan anaknya seperti susu.

 Puluhan Anggota DPRD Lahat Jalani Pemeriksaan Rapid Test, Gugus Tugas Sebut Hasilnya Non Reaktif

"Sering orang rumah sakit nelpon aku minta susu untuk Naura. Kadang aku beli kadang juga tidak. Aku juga tidak tau istri aku dapat makan atau tidak di sana, apa makan sisa dari Naura atau seperti apa," kata Apriansyah.

Dirinya berharap kepada pemerintah untuk tidak tinggal diam dan turun langsung ke masyarakat agar dapat melihat sebagaimana nasib rakyat saat covid-19 ini.

Dirinya juga meminta agar Naura cepat pulang dan kembali berkumpul bersama keluarga dirumah.

"Ya harapan aku pemerintah itu turun langsung ke bawah. Aku juga berharap agar anak aku cepat keluar hasil swabnya dan segera pulang kerumah lagi," kata Apriansyah.

Sebelumnya, sudah 32 hari, Naura Putri (2) anak dari Apriansyah Saputra (37) di rawat di Rumah Sakit Pelabuhan Boombaru Palembang.

 KISAH Seorang Kakek Berotot Nekat Nikahi Wanita Cantik Berusia 20 Tahun, Kini Menyesal Gegara Ini!

 

Bocah berumur dua tahun tersebut, dibawa oleh RT setempat beserta pihak puskesmas karena diduga terpapar covid-19.

Diceritakannya, Naura sempat dirawat di Rumah Sakit Pelabuhan selama lima hari karena sakit.

Tak hanya dirawat di RS, Naura pun dilakukan uji Swab untuk memastikan bahwa dirinya positif atau negatif covid-19.

Setelah dilakukan uji swab, hasil yang keluar dan dinyatakan negatif covid-19.

Hal tersebut berdasarkan surat yang keluar dari BBLK Kota Palembang.

Naura pun akhirnya pulang ke rumah.

Akan tetapi tak lama dari itu, keluarga Apriansyah didatangi oleh RT dan pihak puskesmas yang menyatakan bahwa anaknya positif covid-19.

Namun dirinya tidak menerima adanya surat dari pihak rumah sakit bahwa anaknya benar terpapar Corona.

Keluarga pun terpaksa mengantarkan anaknya kembali ke rumah sakit Pelabuhan Boombaru bersama dengan RT dan pihak dari Puskesmas.

Padahal anaknya tersebut sebelumnya sudah dinyatakan negatif covid-19.

"Sempat dirawat di rumah sakit Boombaru, setelah lima hari pulang dan keluar hasil swab yang memastikan bahwa Naura negatif covid-19.

Akan tetapi selang beberapa hari datang RT sama orang puskesmas meminta agar Naura dibawa kerumah sakit lagi karena covid-19 tanpa membawa surat keterangan dari rumah sakit," kata dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved