Liputan Eksklusif
Kendaraan Luar Wara Wiri di Sumsel, Pengamat: Aturan Tidak Tegas
Jika Sumsel benar-benar ingin melakukan lockdown, seharusnya dilakukan secara keseluruhan dengan kebijakan daerah
ATURAN penyekatan transportasi yang diarahkan pemerintah pusat sifatnya tidak tegas. Sehingga penerapan check point dan penyekatan kendaraan keluar masuk di masing-masing daerah nalarnya tidak sama, sehingga menyebabkan kendaraan masih dengan bebas wara-wiri.
Penyekatan jalan tol yang notabenenya untuk memutus mata rantai Covid-19 peraturannya kerap berubah. Disaat penekanan sedang terjadi masif namun pemerintah pusat memberikan kelonggaran transportasi.
• Plat KB Wara Wiri Keluar Masuk Sumsel, Sengaja Jalan Tengah Malam
Jika ingin benar-benar melakukan penyekatan, seharusnya pemerintah membuat konsep yang jelas dan memiliki aturan tegas tanpa toleransi. Saat ini penyekatan dan lockdown di Sumsel kebijakannya berbeda-beda sehingga penerapannya tak selaras dengan tujuan.
Jika Sumsel benar-benar ingin melakukan lockdown, seharusnya dilakukan secara keseluruhan dengan kebijakan daerah sesuai dengan zona masing-masing Covid-19. Kalau seperti ini, aturan yang tidak jelas masyarakat masih leluasa wara-wiri dan pemutusan mata rantai Covid-19 tak bisa efektif.
• Moda Transportasi Bebas Beroperasi Bikin Parah Sebaran Covid
Selain itu, PSBB yang dilakukan oleh Pemkot Palembang juga tak terkonsep dengan jelas. Pemeriksaan terhadap para pengendara juga tak jelas saksinya. Pihak terkait masih terlihat setengah hati dalam memberikan tindakan.
Check point yang berada ditengah kota juga sebenarnya tidak memiliki manfaat, jika ingin melakukan PSBB check point di daerah perbatasan Palembang yakni Jakabaring, Rambutan dan KM 23 harus benar-benar efektif.
Sementara check point di yang berada di tengah kota itu sifatnya untuk melakukan pengawasan dan penindakan. (oca)
