Virus Corona di Sumsel

Persiapan Sudah 100 Persen, Pasutri di Palembang Ini Terima Kenyataan Tidak Jadi Berangkat Haji

Refi Indra dan Erlina calon jemaah haji asal Palembang ini tidak mengambil kembali uang setoran yang sudah mereka lunasi.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Linda
Refi dan Erlina jemaah haji gagal berangkat tahun 2020, akibat pandemi virus corona yang mewabah di dunia, Kamis (4/6/2020). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Refi Indra dan Erlina calon jemaah haji asal Palembang ini tidak mengambil kembali uang setoran yang sudah mereka lunasi.

Meski haji tahun ini dibatalkan, pasutri ini mengaku akan menunggu dengan sabar sampai pelaksanaan haji normal lagi.

"Kami tidak akan mengambil kembali uang yang sudah kami setorkan, karena kami tetap ingin berangkat ketika sudah diperbolehkan dan berharap jadi yang prioritas. Dibatalkan di 2020 dan berharap di 2021 sudah normal kembali. Kami akan menunggu dengan sabar," ungkapnya, Kamis (4/6/2020) saat dibincangi Sripoku.com dikediamannya yang ada di Gang Lintau Jalan Poltek Palembang.

Pisau Begal Mengenai Lengan Seorang Remaja Putri di Palembang yang Hendak Berobat, Motor Hilang

 

Update Istri di Sukarami Palembang Lapor KDRT Selama 7 Tahun, Suaminya Sebut tidak Seluruhnya Benar

Ia mengatakan, dengan dibatalkannya pemberangkatan tahun ini ia bersama istrinya menerima keputusan pemerintah dan tidak akan menuntut apa-apa.

Sebab menurutnya mungkin memang ini sudah ketentuan dari Allah juga.

Refi yang didampingi sang istri pun mengungkapkan, bahwa ia dan istrinya sudah menunggu selama delapan tahun untuk bisa berangkat haji.

Bahkan pasangan suami istri yang sama-sama PNS ini pun rela menyisihkan sebagian gajinya untuk bisa berangkat haji.

"Saat dijadwalkan akan berangkat tahun 2020 tentu perasaanya kami senang. Namun ternyata tahun ini dibatalkan, karena adanya wabah Covid-19 ini yang memang bukan hanya bencana nasional tapi sudah mendunia maka kami memaklumi pembatalan ini," kata Refi yang bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel sebagai pengawas SMA.

Sedangkan ketika ditanya bagiamana persiapan mau jelang berangkat ternyata ditunda, menurutnya persipannya sudah 100 persen.

Mulai dari fisik, moral, pakaian dan lain-lain sudah kami persiapkan.

"Kita juga sudah manasik. Untuk perlengkapan selama berangkat haji seperti pakaian dan lain-lain juga sudah kami persiapkan dari jauh-jauh hari.

WFH Berakhir, Mulai Besok ASN di Empat Lawang Ngantor Lagi, tapi Tetap Patuhi Protokoler Kesehatan

 

Kesal dengan Korban, 2 Sahabat di Palembang Ini Lakukan Pengeroyokan, Beruntung Ada Polisi Melintas

Perlengkapan dari KBIH juga sudah diberikan, namun ya apa mau dikata karena batal harus sabar menunggu lagi," ungkapnya.

Menurutnya, sedih karena tidak jadi berangkat itu pasti, apalagi ini haji untuk pertama kalinya.

Bagaimana tidak sedih ketika sudah waktunya berangkat dibatalkan dan tidak jadi.
Cuma ini karena memang saat ini lagi ada wabah Covid-19 ya mau gimana lagi, pasarah saja.

"Alhamdulillah anak-anak juga mensupport kami,
mereka memberikan tanggapan ia tidak apa-apa diterima aja mungkin harus lebih banyak ibadah lagi jelang keberangkatan. Sehingga persiapannya lebih matang," ceritanya.

Dibalik kejaidan semua pasti ada hikmahnya, itulah yang juga dirasakan Refi bersama sang istri.

Menurutnya hikma yang bisa diambil saat ini yaitu lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah dan lebih memaksimalkan lagi persiapan.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved